Satusuaraexpress.co | SEMARANG – Dua mahasiswa Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang berinisial SH dan APS tewas tenggelam di kolam retensi kampus, Selasa (11/2) sekitar pukul 16.30 WIB. Insiden tragis ini bermula dari sebuah sayembara renang dari ujung ke ujung dengan hadiah uang Rp 50 ribu.
“Ada mahasiswa yang tongkrong di kolam retensi, kemudian salah satu mahasiswa kasih sayembara ke salah satu mahasiswa. ‘Kalau bisa berenang dari ujung selatan ke utara tak kasih uang Rp 50 ribu’” ungkap Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, Rabu (12/2).
Merasa tertantang, salah seorang korban (SH) menerima tantangan tersebut dan mulai berenang. Namun di tengah perjalanan, ia mengalami kesulitan dan mulai tenggelam. Melihat rekannya dalam bahaya, mahasiswa yang memberikan sayembara tersebut (APS) spontan melompat ke dalam air untuk menolong, namun ia ikut tenggelam.
Baca juga : Penampakan Langka, Ikan Anglerfish Tertangkap Kamera Peneliti Hiu di Perairan Tenerife
Empat rekan lainnya juga berusaha untuk membantu, namun tidak berhasil. Pihak kampus yang mendapat laporan tersebut pun langsung bergerak cepat menghubungi pihak kepolisian, Tim SAR, ambulans, serta pihak keluarga kedua korban.
Tim SAR gabungan yang menerima laporan segera melakukan pencarian. Sekitar pukul 20.00 WIB, kedua mahasiswa ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Terkait peristiwa tersebut, Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan Unissula, Setiawan Widiyoko, menegaskan bahwa insiden terjadi di luar jam akademik dan bukan bagian dari kegiatan kampus.
Baca juga : Pengadilan Tinggi Ambon Secara Resmi Membekukan BAS Advokat Razman, Tak Bisa Dampingi Klien Di Pengadilan
Ia juga mengingatkan bahwa berenang tanpa persiapan yang matang dapat berisiko tinggi, terutama bagi yang tidak terbiasa atau tidak memiliki keahlian berenang yang cukup.
Kolam retensi merupakan kolam atau waduk yang berfungsi untuk menampung air hujan sementara waktu. Kolam ini memiliki fungsi utama sebagai pengendali banjir, bukan diperuntukkan untuk menjadi sarana renang karena memiliki risiko tinggi.