“Track Record” Dokter Syafril Firdaus, Sebelum Ditangkap Polisi Pernah Ditonjok Suami Pasien

HEBOH Kelakuan Dokter Kandungan Garut Saat USG Ibu Hamil Gerakan T
Dokter Kandungan yang melakukan pelecehan terhadap pasien di Garut, Jawa Barat.

Satusuaraexpress.co | Garut – Polres Garut mengungkap satu laporan yang masuk terkait dokter kandungan di Garut bernama M. Syafril Firdaus yang melecehkan pasiennya saat USG. Hasilnya diketahui bahwa Syafril juga melecehkan pasien di kosnya.

Berawal dari korban yang bukan wanita hamil datang ke klinik untuk periksa masalah kesehatan, Sabtu (25/3). Korban kemudian diberikan resep obat dan dijadwalkan untuk suntik vaksin gonore dengan biaya Rp 6 juta, namun penyuntikan dilakukan di luar klinik. Mereka akhirnya sepakat dilakukan di rumah orang tua korban.

Pada Senin (24/3) pukul 19.00 WIB, Syafril datang menggunakan ojol untuk proses suntik vaksin. Saat korban ingin membayar, Syafril meminta pembayaran dilakukan di rumah Syafril saja sekalian mengantarnya pulang.

Baca juga : Dokter Kandungan Lecehkan Pasien di Garut Ditangkap, Kemenkes Tangguhkan STR

“Karena tadi datang menggunakan ojek online pelaku meminta diantarkan pulang kepada korban karena kos pelaku searah dengan rumah korban. Pelaku mengendarai motor korban,” ucap Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, Senin (21/4/2025).

Sesampainya di depan kos dan korban ingin membayar, Syafril mengatakan “jangan membayar di depan rumah takut terlihat orang”. Akhirnya dia menarik tangan korban masuk ke kos, mengunci pintu lalu melakukan pelecehan.

Saat pelaku mulai mencium leher, korban menolak dan mengancam akan melaporkan malam itu juga. Namun pelaku tetap melancarkan aksinya hingga korban menendangnya. Syafril lalu pergi.

Baca juga : Lagi, Seorang Dokter Konten Diduga Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasien

Tidak hanya itu, Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ratna Oeni Cholifah, menyebut MSF pernah mengalami insiden fisik akibat dugaan kasus serupa di masa lalu.

“Beberapa bulan lalu (tahun 2024), pelaku pernah ditonjok sama suami pasien (karena pelecehan), tapi berakhir damai,” ungkap Ratna.

Meskipun kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan, Ratna menegaskan bahwa kini kasus serupa kembali mencuat karena munculnya banyak korban.

“Karena korban banyak, sekarang di-blow up kembali,” ujarnya.

Baca juga : Banyak Pekerja Migran Nonprosedural Meninggal di Kamboja-Myanmar, Menteri Karding: Hati-hati Terima Tawaran Kerja Lewat Medsos

Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, mengungkapkan bahwa perilaku tidak pantas MSF sudah menjadi rahasia umum, terutama di kalangan pasien ibu hamil dan para tenaga medis.

Diah yang juga istri mantan Bupati Garut Rudy Gunawan ini mengaku pernah merekomendasikan MSF untuk bergabung sebagai dokter kandungan di RS Medina. Namun, manajemen rumah sakit tersebut menolak rekomendasinya.

Baca juga : Bertemu Menteri HAM, BNN Bahas Isu Legislasi Ganja hingga Kratom

“Kebetulan dulu lagi perlu dokter spesialis kandungan, saya tawarkan ke manajemen, tapi ditolak karena sudah pada tahu,” kata Diah.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Syafril bahkan dijuluki sebagai “dokter centil” karena kerap menggoda pasiennya.

“Katanya dokter ‘centil’, tenaga medis lain sudah dengar banyak keluhan,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *