Kementerian BUMN Jabarkan Sederet Manfaat Holding BUMN Ultra Mikro

IMG 20210318 WA0018
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo - foto dok Bank Mandiri

Satusuaraexpress.co – Pembentukan holding ultra mikro yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dapat memberikan sederet manfaat.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kehadiran holding ini nantinya akan membuat BUMN menjadi lebih fokus di segmennya dan dapat memperluas akses pasar dengan jaringan yang terintegrasi. Jadi, tidak akan mengganggu bisnis masing-masing BUMN.

Integrasi tiga entitas usaha ini diyakini bisa memberikan layanan usaha yang semakin lengkap, terintegrasi dan luas.

“Targetnya dalam tiga tahun ke depan kita bisa meng-on board sekitar 30 juta nasabah baru di tiga entitas bisnis ini secara terintegrasi,” ujarnya, saat rapat kerja antara Komisi VI DPR RI dan Kementerian BUMN dalam pembahasan pembentukan holding BUMN Ultra Mikro, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/03).

Selain itu, kehadirian holding bisa membuat efisiensi biaya terutama di PNM dan Pegadaian. Saat ini, biaya dana atau cost of fund Pegadaian mencapai 6-7 persen dan biaya dana PNM 9-10 persen, sedangkan di BRI saat ini memiliki biaya dana sebesar 2,3 persen.

Hal ini dinilai akan membantu menurunkan biaya dana daripada dua BUMN lainnya sehingga bisa berdampak pada bunga yang akan dikenakan bunga pembiayaan yang lebih rendah. Selain itu, juga akan terjadi efisiensi lain dalam bentuk efisiensi jaringan. Sebab kedua BUMN ini akan dapat menghemat biaya ekspansi karena tidak perlu besar-besaran membuka kantor cabang.

Kantor cabang nantinya akan diintegrasikan dengan kantor-kantor BRI, sedangkan Pegadaian sebagai contoh, hanya perlu membangun counter dan safe deposit untuk menyimpan emas atau barang gadai lainnya sehingga biaya pembukaan kantor ke depan akan jauh lebih murah.

“Lalu konteks Mekaar, saat ini AO di PNM yang jumlahnya 40 ribu lebih itu akan dilengkapi dengan device digital dan bisa terkoneksi dengan BRI dalam konteks unit desa BRI atau agen BRI sehingga bisa menimbulkan efisiensi karena tidak harus rasio AO terhadap nasabah di Mekaar bisa kita kurangi dengan digitalisasi dan interkoneksi dengan cabang dan unit agen BRI,” jelas Kartika.

Kemudian manfaat terakhir dari holding ini adalah mengenai sumber daya manusia. Kartika menegaskan bahwa nantinya tidak akan terjadi pengurangan pegawai di masing-masing perusahaan. Malah ke depannya diperkirakan akan terjadi peningkatan benefit kepada pegawai karena makin rendahnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Sementara itu, dalam pembukaan rapat kerja, Pemimpin raker Komisi VI DPR RI Arya Bima mengungkapkan perekonomian Indonesia saat ini ditopang oleh sektor ultra mikro setelah terjadinya pandemi Covid-19. Namun, hingga saat ini masih banyak pelaku sektor ini masih belum mendapatkan fasilitas keuangan dari sektor keuangan formal.

Maka dari itu ,dibutuhkan peran BUMN untuk dapat menciptakan ekosistem ultra mikro yang berkualitas sehingga memberikan pertahanan ekonomi, mengurangi kesenjangan dan pemberdayaan pelaku sektor ini.

“Untuk mencapai tujuan tersebut peran BUMN sangat diperlukan, pembentukan ekosistem membutuhkan dukungan BUMN melalui integrasi tiga BUMN baik BRI yang akan fokus mikro banking, Pegadaian pada pembiayaan gadai dan PNM yang akan fokus pada pembiayaan kelompok,” tutur Arya. (ad)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *