Penny Lukito : Vaksin Corona Vac dipastikan Aman dengan Kejadian Efek samping Ringan hingga Sedang.

Kepala Badan 1

Satusuaraexpress.co – Ketika Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, dalam jumpa pers secara daring, di Jakarta, Senin (11/1/2021),  mengatakan,  hasil analisis terhadap efikasi atau kemanjuran vaksin Corona Vac dari uji klinis di Bandung menunjukkan harapan vaksin ini mampu menurunkan angka kejadian COVID-19 hingga sebesar 65.3 persen, selain itu, data imunogenitas atau kemampuan antibodi membunuh dan menetralkan virus 99,23 persen tiga bulan setelah penyuntikan.

Penny menuturkan, vaksin Corona Vac dipastikan aman dengan kejadian efek samping ringan hingga sedang.

Efek samping terdiri dari efek samping lokal,seperti nyeri, iritasi, pembengkakan dan efek samping sistemik, seperti nyeri otot, fetik, dan demam. Adapun efek samping yang berat, seperti sakit kepala, gangguan kulit dan diare 0,1-1 persen.

Baca Juga : Vaksin Sinovac, Mengapa Efikasinya di Indonesia lebih Rendah daripada yang di Turki atau Brazil ?

Ketua Indonesian Technical Advisory Group in Immunization Prof. Dr.Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K) memastikan, semua prosedur yang dilakukan BPOM dalam mengeluarkan izin EUA untuk vaksin COVID-19 buatan Sinovac sesuai standar. Aspek independensi juga selalu diperlihatkan dalam proses pengkajian. Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan , fatwa MUI terkait vaksin COVID-19 produksi Sinovac dan PT Bio Farma dalam fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2021 “Vaksin COVID-19 produksi Sinovac dan Bio Farma hukumnya suci dan halal” ujarnya.

Menurut saya it is a good start… apalagi batasan minimal FDA, WHO dan EUA pun untuk persetujuan suatu vaksin adalah 50 persen.

Artinya, secara epidemiologi, menurunkan kejadian infeksi sebesar 50 persen itu sudah sangat berarti dan menyelamatkan hidup banyak orang.

Kita akan menunggu efektivitas vaksin setelah dipakai di masyarakat. Dan perlu diingat bahwa karena ini baru EUA yang berasal dari interim report, pengamatan terhadap efikasi dan safety masih tetap dilakukan sampai 6 bulan ke depan untuk mendapatkan full approval.

Ketua Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia Iris Rengganis menambahkan, meski vaksinasi dilakukan masyarakat harus tetap mentaati protokol kesehatan dengan 3 M ( memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak). Pengendalian dengan 3 T testing pemeriksaan, tracing pelacakan dan treatment pengobatan juga mesti masif.

PEnulis : Dr. Mulyadi Tedjapranata

Editor : Wawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *