Satusuaraexpress.co JAKARTA – Guru besar Bidang Studi Psikologi Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Prof Koentjoro menjelaskan, ancaman krisis kepemimpinan pada Indonesia pada waktu ini dapat berpotensi memicu revolusi di dalam berada dalam masyarakat. Menurutnya, situasi yang disebutkan juga ditimbulkan lantaran adanya perdebatan pandangan di area antara publik yang dimaksud dibiarkan oleh sebab itu krisisnya sikap tegas kepemimpinan di dalam negara.
Koentjoro mengatakan, pergolakan publik pada waktu ini akibat adanya perlawanan pada sedang situasi krisis kepemimpinan kepala negara. Jika ini dibiarkan terus-menerus, maka kondisi krisis yang disebutkan dapat mengakibatkan kemungkinan revolusi di dalam sedang masyarakat.
“Yang kita harus lihat itu adalah rasa keadilan. Sedangkan ada asumsi teoritis dari dia itu mengungkapkan bahwa yang digunakan dapat mencetuskan revolusi itu krisis ekonomi?” kata Koentjoro, Kamis (8/2/2024).
“Tidak, kalau ini menyangkut hambatan krisis kepemimpinan, juga bisa,” lanjut Koentjoro.
Ia menjelaskan, situasi perdebatan antarmasyarakat juga terjadi oleh sebab itu banyaknya pernyataan-pernyataan yang dimaksud diciptakan untuk saling berbeda satu antara lainnya. Jika dibiarkan secara terus-menerus, Koentjoro mengungkapkan pada antara warga akan terjadi konflik yang tersebut diawali di area media sosial.
“Sebenarnya statement-statement-nya itu diadukan, kita kan dapat mengawasi pernyataan-pernyataan itu diarahkankan. Di satu sisi kita mengamati ada kelemahan, tetapi di dalam sisi lain melihatnya berbeda lagi,” ujar Koentjoro.
“Akibatnya apa? Di antara pendukung masing-masing ini akibatnya berantem di tempat media sosial,” katanya.
(*)