Inilah Sosok Pengisi Dubbing Voice Animasi Anak di Gala Dinner G20 yang Berlangsung di Bali

20221119 121645
Bianca Maura, salah satu telent pengisi dubbing voice animasi anak di gala dinner G20 yang berlangsung di Bali (foto: Istimewa)
Penulis: Ghugus Santri

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali sudah berakhir. Pertemuan tahunan negara-negara dengan ukuran ekonomi terbesar dunia itu mengundang pujian.

Salah satu yang meninggalkan kesan adalah gelaran gala dinner KTT G20 yang berhasil menarik perhatian publik hingga menuai pujian dari pemimpin negara.

Selain sajian makanan yang diberikan, sejumlah penampilan yang dipertontonkan pun tak kalah bagusnya.

Satusuaraexpress.co berhasil mewawancarai salah satu talent pengisi dubbing voice animasi anak di gala dinner G20 yang berlangsung di Bali.

Dia adalah Bianca Maura, seorang anak 12 tahun yang turut menjadi telent di perhelatan spektakuler antar negara tersebut, dengan mengisi dubbing voice animasi anak.

Bersama rekannya, yang bernama Abimana, dia mengaku sangat senang ketika dinyatakan lolos seleksi menjadi pengisi dubbing voice animasi anak untuk gala dinner G20 di Bali.

“Aku bisa dubbing voice untuk animasi G20 itu, aku melakukan casting di PH nya Pak Erick Thohir, di situ aku melakukan beberapa seleksi Alhamdulillah aku bisa lolos.” kata Bianca saat dihubungi Satusuaraexpress.co, Jumat 18 November 2022.

Proses seleksi

IMG 20221118 WA0027
Bianca Maura dan Abimana saat take voice di studio milik Andre Taulany (foto: Istimewa)

Pada saat tahap penseleksian, Bianca mengaku merasa kesulitan dengan skrip berbahasa Inggris karena ada kata-kata yang asing menurutnya. Meski demikian, Bianca melakukannya dengan percaya diri, sehingga pada akhirnya Bianca dinyatakan lolos untuk menjadi pengisi dubbing voice animasi.

“Saat aku diumumin lolos, perasaanku seneng banget. Karena G20 itu bukan acara main-main yah, acara spektakuler yang ditonton sama pemimpin-pemimpin negara, pasti ada dag-dig-dug nya, ada bahagianya, ada takutnya juga, karena takut nanti, wah jelek nanti suara aku. Jadi seneng banget pokoknya.” ujar Binaca.

Sementara itu, Adelle Ticoalu, ibu dari Binaca menceritakan perjalanan Bianca dalam proses seleksi untuk menjadi pengisi voice animasi.

“Saat itu, dia diminta casting dan akting, jadi bukan hanya bisa bahasa Inggris saja, jadi kenapa dia bisa lolos saat itu, karena dia ekspresif.” tutur Adelle, mendampingi Bianca saat tim Satusuaraexpress.co mewawancarai melalui sambungan telepon.

“Karena memang Bianca background nya anak akting yang sering syuting. Dia sering ikut lomba, seperti mendongeng, lomba membaca puisi, udah menang sampai tingkat nasional. Jadi saat dia diminta untuk casting, membacakan skrip yang lumayan panjang dengan ekspresif, dan dia bisa membacanya seperti story telling.” sambungnya.

VO, modeling, dan akting adalah hobi Bianca

20221119 121627
Bianca Maura (foto: Ist/@bianca_maura_filia)

Bianca mengaku belajar voice over sejak dirinya masih duduk dibangku kelas 3 SD. Tidak sampai situ, untuk mengasab dirinya menjadi percaya diri, dia juga kerap mengikuti berbagai lomba diantaranya, mendongeng, story telling, dan olimpiade seni.

“Tapi kalo untuk bahasa Inggris, aku mulai belajar sejak kecil di umur 2 sampai 3 tahun. Sampai besarpun aku kalo bicara sama mama terus dibiasakan memakai bahasa Inggris.” tuturnya.

Ketika ditanya mengenai cita-cita, Bianca mengaku bahwa dia ingin menjadi duta besar. Sedangkan untuk belajar modeling, vo, dan akting hanya untuk menyalurkan hobinya saja.

“Kalo untuk VO, akting, modeling, itu untuk hobi, aku mencari skill, pas nanti aku dewasa aku sudah biasa dengan pengalaman-pengalaman aku. Jadi kalo untuk cita-cita aku, aku mau menjadi duta besar.” tegasnya.

Dukungan orang tua

20221119 121645
Bianca Maura, salah satu telent pengisi dubbing voice animasi anak di gala dinner G20 yang berlangsung di Bali (foto: Istimewa)

Potensi kemampuan Bianca tidak terlepas berkat support yang diberikan orang tuanya. Selain dukungan, Adelle Ticoalu mengaku juga membuka jalan kepada anaknya dengan cara mengikuti berbagai macam lomba. Menurutnya, hal ini dilakukan, untuk memunculkan potensi anak itu sendiri.

“Emang agak susah mengenal bakat anak, tapi ketika dia muncul bakatnya itu, kita support dia dengan seperti ikutkan lomba. Awal, pasti dia tidak biasa, tapi lama kelamaan dia akan terbiasa, di situ akan muncul bakat potensi anak itu.” kata Adelle.

“Orang tuanya itu harus semangat terus, jangan pernah takut untuk mencoba di berbagai bakat yang dia mau, jadi kasih mereka jalan, support mereka, beri mereka jalan untuk bisa mengembangkan bakat mereka seperti lomba, ikutin aja. Nanti lama lama akan ketemu.” Imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *