Satusuaraexpress.coi – Juru Bicara vaksinasi covid-19 kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan wacana soal vaksin booster kedua atau dosis keempat. ia menjelaskan untuk saat ini pemerintah masih fokus pada vaksin booster pertama untuk mecapai target
Dia mengatakan memang ada beberapa negara yang sudah memulai vaksinasi dosis keempat pada kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan. “Tapi kita saat ini masih prioritas pada vaksin dosis ketiga dan nanti kita lihat dulu efikasinya,” ujar dia kepada Tempo, Kamis malam, 24 Februari 2022.
Sebelumnya, wacana vaksin booster kedua diungkap oleh Wamenkes Dante Saksono Harbuwono dalam acara Radio Kesehatan Kemenkes pada Rabu, 23 Februari. Menurut dia, vaksinasi Covid-19 dosis ke-4 bisa dilakukan jika dibutuhkan.
Karena, kata dia, setiap dosis vaksinasi memiliki daya proteksi yang akan terus menurun seiring waktu. Sehingga untuk meningkatkan antibodi kembali tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan vaksinasi dosis 4.
Dante menjelaskan jika nanti dilakukan studi kemudian dievaluasi dan ternyata butuh dosis keempat, bukan tidak mungkin itu perlu dilakukan. “Tapi sekarang yang mesti kita kejar adalah bahwa mesti melakukan equal policy,” kata Dante seperti dikutip Bisnis.com.
Beberapa negara yang sudah menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis keempat salah satunya Israel. Hal itu dilakukan saat varian Delta mendominasi dan menunjukkan bahwa imunitas sesudah dosis ketiga dengan vaksin mRNA menurun seiring berjalannya waktu.
Sementara di Inggris, imunitas yang didapat dari vaksin booster nampaknya lebih cepat menurun pada varian Omicron dibandingkan varian Delta. Laporan dari kedua negara itu ditambah Amerika Serikat, menunjukkan bahwa booster dengan mRNA dapat melindungi terhadap kemungkinan masuk rumah sakit sampai lima bulan terhadap varian Delta dan sampai tiga bulan terhadap Omicron. (am)