satusuaraexpress.co – Kota Depok kekurangan relawan pemulasaran jenazah korban Covid-19. Sementara itu, jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat. Tersisa 11 relawan pemulasaraan jenazah korban Covid-19 dari awalnya 36 orang. Umumnya, mereka mengundurkan diri karena kondisi tubuh terus menurun.
’’Ada yang karena responsif 24 jam, risiko tinggi kesehatan,’’ ucap Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penye lamatan Kota Depok, Denny Romulo.
Denny berharap ada warga yang bersedia untuk menjadi relawan. Dia memastikan, relawan dilengkapi dengan alat pelindung diri atau APD dan diberi pelatihan selama beberapa hari sebelum turun ke lapangan.
’’Yang jelas, kami buka kesempatan,’’ terangnya.
Baca juga : Usulkan 480 Ribu Vaksin Covid-19, Tenaga Medis dan Petugas Pelayanan Publik Jadi Prioritas
Baca juga : DKI Jakarta, Masih Urutan Pertama Penyumbang Terbesar Kasus Baru Covid-19
Pihaknya pasti menyuplai vitamin dan memantau kesehatan para relawan secara berkala. Sebelum bertugas, para relawan wajib menjalani tes swab. Dengan 63 kelurahan, idealnya, Kota Depok memiliki empat sampai lima relawan per kecamatan. Karena itu, pihaknya terus mencari.
’’Masalahnya, tidak bisa memaksa orang,’’ sambungnya.
Menurut dia, Pemkot Depok menyiapkan anggaran Rp 1,5 juta dan tidak akan menarik uang sepeser pun dari keluarga korban. ’’Jadi, anggaran untuk relawan itu per kejadian. Untuk satu jenazah, Rp 1,5 juta bagi empat sampai lima relawan,’’ jelasnya. (CR)













