Reporter: Ghugus Santri
Jakarta, Satusuaraexpress.co – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menilai soal video kerumunan yang diduga acara ulang tahun seorang kepala daerah.
Hal ini dia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya. Zubairi pun merasa prihatin. Pasalnya Masyarakat sudah tidak lagi meperdulikan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Luar Biasa! Cuma Khofifah yang Bisa Bikin Pesta Ultah Megah di Tengah Pandemi
“Saya baru lihat video kerumunan yang diduga acara ulang tahun seorang kepala daerah.
Kok seolah-olah pandemi tidak berarti apa-apa ya bagi beberapa kelompok. Saya makin tidak mengerti. Kenapa tidak digelar privat saja tanpa konser. Apalagi situasinya masih prihatin. Merenung.” twitan Zubairi Djoerban, dikutip Satusuaraexpress.co Sabtu (22/5/2021).
Sebelumnya diberitakan telah beredar sebuah video perayaan ulang tahun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke-56 dan Wakil Gubenur Jatim Emil Elistianto Dardak ke-37 yang dirayakan di tempat yang sama namun sayangnya dinilai telah mengabaikan protokol kesehatan Covid-19.
Meskipun Kepala Biro Administrasi, Agung Subagyo memgatakan bahwa perayaan ultah Khofifah adalah acara internal OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
“Yang ikut staf dan kepala dinas. Semua juga sudah rutin diswab. Dhaharnya (makannya) juga katering langganan Grahadi yang sudah dipastikan kesehatannya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021).
Namun, masyarakat tetap menilai acara ultah itu telah diwarnai kerumunan dan terkesan mengabaikan protokol kesehatan.
Sejumlah warganet mengomentari cuitan yang ditulis Zubairi Djoerban.
@putu_ardikabali: Kalau untuk pejabat yang lagi berkuasa sih itu bukan kerumunan ya, itu cuma “kumpulan beberapa orang”. Mereka kan pemimpin yang dipilih rakyat, amanah, berkualitas cetar membahana badai halilintar, jadi virus takut sama mereka. Beda dengan rakyat jelantah remahan roti spt kami.
@faisal_bucho: Beberapa kelompok itu sebutkan saja pak. Atau dalam istilah sederhana, pandemi itu takut atau tidak berlaku bagi yg pro jokowi (istilah beberapa kelompok= pro jkw) karena bagi yg kontra jkw mereka akan dikejar, dipenjarakan, di blokir rek bank nya, dikuntit samapi ditembak.
@pasadenasl: Di satu sisi Pemerintah anjurkan prokes disisi lain seolah mengabaikan prokes, sehingga terkesan Pemerintah tidak serius dalam pencegahan penyebaran Covid-19. (gs)