DLH DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Pilah Sampah Door to Door

IMG 20251015 WA0000

Satusuaraexpress.co | Jakarta — Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat edukasi pemilahan sampah dari sumbernya dengan pendekatan langsung ke warga atau door to door. Upaya ini dilakukan di RW 07 Johar Baru, Jakarta Pusat, sebagai bagian dari program Pilot Project Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) kluster Persampahan.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan relawan termasuk mahasiswa, ibu rumah tangga, dan warga yang bersama-sama membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan di tingkat wilayah.

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan mengakselerasi pelaksanaan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga (RW).

“Jakarta menghasilkan hampir 8.000 ton sampah setiap hari. Sayangnya, sebagian besar belum dipilah dan langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), padahal lebih dari 60 persen sampah itu masih bisa diolah kembali,” kata Asep, Kamis (16/10/2025).

Baca juga : KemenP2MI Hadirkan Lounge Pekerja Migran di Bandara Juanda Surabaya sebagai Pusat Layanan dan Edukasi

Menurut Asep, pemilahan dari rumah menjadi langkah awal yang krusial untuk mengurangi beban TPA sekaligus mencegah pencemaran lingkungan akibat penumpukan dan pembakaran sampah. Sebagai bagian dari program percontohan ini, warga di RT 02, RT 11, dan RT 18 RW 07 diberikan dua jenis tempat sampah: organik dan anorganik.

Sampah organik, seperti sisa makanan, dikumpulkan dalam wadah khusus, lalu dipindahkan ke tong biru yang tersedia di masing-masing RT. Sampah ini diangkut setiap hari oleh petugas Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Johar Baru guna menghindari bau dan penumpukan.

Sementara itu, daun kering dikumpulkan di bioreaktor yang tersedia di RT 04 dan kemudian diproses menjadi kompos. Harapannya, praktik pemilahan yang diterapkan di tiga RT ini bisa menjadi contoh bagi seluruh warga RW 07.

Untuk sampah anorganik seperti botol plastik, kardus, dan kaleng warga diminta memisahkan dalam kantong khusus dan menyetorkannya ke Bank Sampah Palem RW 07. Selain menjaga kebersihan lingkungan, sistem ini juga mendorong ekonomi sirkular di tingkat rumah tangga.

Baca juga : Peringatan HTN Ditandai dengan Demonstrasi, Suarakan “Reforma Agraria Sejati”

Program ini turut didukung berbagai mitra komunitas, termasuk WWF Indonesia. Organisasi ini memberikan bantuan sarana dan prasarana berupa 3 unit tong komposter, serta 85 unit tempat sampah organik dan kantong pilah anorganik.

Ketua RW 07 Johar Baru Suwarsito, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai kegiatan edukatif ini sangat membantu masyarakat membiasakan diri memilah sampah sejak dari rrumah

“Kami berharap program seperti ini terus berlanjut dan bisa menjadi contoh bagi wilayah lain,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *