Brebes, Satusuaraexpress.co – Bupati Brebes HJ Idza Priyanti SE MH mengapresiasi jasa Presiden RI Pertama Ir Soekarno di bidang kesehatan, dengan memberikan nama RSUD Ir Soekarno Ketanggungan Brebes. Pemberian nama Ir Soekarno bukan tanpa alasan karena beliaulah pencetus Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) dicetuskan dan pertama kali diperingati oleh Presiden Soekarno.
Demikian disampaikan Idza Priyanti saat meresmikan Pembangunan RSUD Ir Soekarno di jalan RA Kartini No 20 Ketanggungan Brebes, Kamis (24/11).
Idza menjelaskan, waktu itu penyakit Malaria menjadi pusat perhatian pemerintah karena di era 50-an, penyakit Malaria merupakan penyakit rakyat yang terbanyak penderitanya dan berjangkit di seluruh Indonesia. Ratusan ribu jiwa terenggut akibat Malaria, karena itulah, pemerintah berupaya melakukan pemberantasan Malaria di seluruh penjuru tanah air.
Pembasmian Malaria dilakukan dengan penyemprotan secara massal rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno pada 12 November 1959 di Desa Kalasan, sekitar 10 kilometer di sebelah Timur Kota Yogyakarta. Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. Dan akhirnya 5 tahun kemudian, kurang lebih 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit Malaria.
“Penamaan RSUD Ir Soekarno selaras dengan jasa Bung Karno, dan sebagai wujud penghargaan kepada tokoh besar, Sang Proklamator Kemerdekaan RI. Beliau telah melakukan upaya besar melindungi masyarakat terhadap penyakit Malaria,” tandasnya.
Idza menambahkan, pembangunan RSUD Ir Soekarno juga sebagai wujud melindungi dan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Kabupaten Brebes. Khususnya wilayah tengah yang meliputi Kecamatan Ketanggungan, Kersana, Banjarharjo, Larangan dan Songgom. Sebelumnya hanya tersedia fasilitas kesehatan rumah sakit milik pemerintah yang berada di wilayah utara dan wilayah selatan saja.
Atas nama Keluarga Bung Karno, Djarot Saeful Hidayat wanti-wanti kepada Pemkab Brebes dan yang mengelola RSUD Ir Soekarno agar mampu memberikan pelayanan yang prima. Karena rumah sakit ini telah menyandang nama besar yaitu Presiden Soekarno. Kebesaran nama Bung Karno harus dibarengi dengan pelayanan yang baik.
“Siapapun yang membutuhkan pelayanan di RSUD Ir Soekarno harus dilayani dengan, jangan ditanyakan asal muasalnya,” ucap Djarot yang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Memakai nama Ir Soekarno berarti jajaran RSUD ini harus dapat memperhatikan bagaimana pemeliharaanya, bagaimana pelayannya sehingga mampu menolong sesama, bersih dan di percaya. Dan yang penting lagi, dapat merubah mental dari yang minta dilayani menjadi mental melayani dan memiliki jiwa-jiwa bersih. Seluruh jajaranya harus mempunyai jiwa pengabdian yang mulia, tulus dan ikhlas,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Ineke Tri Sulistyowati menjelaskan, pembangunan RSUD Ir Soekarno dilakukan dua tahap. Tahap pertama tahun 2020 dengan menelan dana Rp 62 miliar dari APBD Brebes sedangkan tahap 2 tahun 2021 dengan pagu anggaran Rp 28,7 miliar juga dari APBD Brebes. Pembangunan dilaksanakan melalui Dinas Pekerjaan Umum Brebes dan diserahterimakan pada 1 Juli 2022.
“Ijin operasional RSUD Ir Soekarno telah dikantongi sejak 23 November 2022 dengan tipe rumah sakit kelas D,” pungkasnya.
Peresmian RSUD Ir Soekarno di awali dengan jalan sehat bersama warga dan pelajar dan di ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan untaian Melati yang melintang di pintu masuk rumah sakit.
Tampak hadiar antara lain, Ketua DPRD Kabupaten Brebes M Taufiq SSn, Kapolres Brebes AKBP Faizal Febrianto, Komandan Kodim 0713 Brebes Letkol Inf Tentrem Basuki, Ketua Kadin Brebes Indra Kusuma, Ketua Dekranasda Kabupaten Brebes Dr Warsidin, Direktur RSUD Ir Soekarno dr Ali Budiarto, para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes dan tamu undangan lainnya. (*)