Galeri  

Frida Kahlo – Pelukis Realitas Berdarah Meksiko

IMG 20211226 142931
Frida Kahlo

Penulis: Zahra Az-Zahra | Editor: Ghugus Santri

Di tahun 1925, Frida Kahlo dalam perjalanan pulang sekolah di kota Meksiko ketika bus yang di tumpanginya bertabrakan dengan sebuah mobil, ia mengalami luka-luka serius pada tulang belakang, tulang panggul, dan pinggulnya yang mengakibatkan Frida harus terbaring terus selama beberapa bulan setelahnya.

Dalam masa penyembuhan, ia memiliki sandaran khusus di dekar kasurnya, sehingga ia dapat berlatih teknik melukis. Ketika ia melukis, ia mulai dengan melukis dunia berdasarkan pandangannya sendiri.

Dalam perjalanan hidupnya, ia memunculkan dirinya sendiri sebagai pelukis dan inspirasi di balik seni hebatnya. Meski beberapa orang mungkin pernah melihat wajahnya pada karyanya, hal itu memberi kesempatan untuk melihat dunia melalui matanya. Dia melukis teman-teman dan keluarga dengan suasana spiritual dan hidup.

Namun potret dirinya yang mencengangkan yang pertama kali memikat perhatian dunia adalah dalam karya yang bernama “Self Portrait with Velvet Dress” fokus terarah pada alisnya yang kuat, bulu-bulu muka, lehernya yang panjang, dan tatapannya yang berat.

Beberapa ciri masih tetap terasa, namun Kahlo sengaja menampilkan dirinya dalam cara yang lebih tidak umum. Contohnya pada “The Broken Column” terdapat simbolisme, imaji religius, dan pemandangan rusak untuk menampilkan kondisi fisik dan mentalnya.

IMG 20211226 143000
Dua lukisan Frida Kahlo

Di tahun 1928, Kahlo mulai berkencan dengan sesama pelukis, Diego Rivera. Mereka menjadi pasangan seumur hidup dan memperkuat kesan selebriti eksentrik. Bersama mereka mengelilingi dunia dan mendedikasikan diri pada seni, politik komunis, dan nasionalisme Meksiko.

Kahlo dan Rivera berbagi simpati mendalam dengan Mexicanidad, gerakan yang merayakan budaya pribumi setelah revolusi. Dalam hidup sehari-hari, Kahlo mengenakan gaun tradisional Tehuana dan membenamkan diri dalam spiritualitas pribumi.

Frida Kahlo Diego Rivera
Frida Kahlo & Diego Rivera

 

Dalam karyanya, dia secara konstan mereferensikan lukisan Folk Meksiko, menggabungkan warna-warna cerah dan refrensinya pada kematian, religi, dan alam. Dengan perumpamaannya akan bunga raksasa terapung, pemandangan bergelombang, cangkokan bagian tubuh dan wan iblis yang menggelembung, Kahlo seringkali di hubungkan dengan surealisme.

Namun, sementara surealis menggunakan kesan mimpi dalam mengeksplor alam bawah sadar, Kahlo menggunakan mereka untuk menggambarkan fisiknya dan pengalamannya. Dua pengalaman yang paling ia explore adalah distabilitas fisiknya dan perkawinannya.

Sebagai hasil dari kecelakaan bus dia mengalami komplikasi kesehatan sepanjang hidupnya dan bertahan dalam berbagai perawatan sakit. Dia seringkali merenungkan dampak fisik dan psikis dari distabilitas dalam kayanya, menuliskan diri dalam kesakitan, pemulihan dari operasi, atau memasukkan objek seperti penyangga punggung dan kursi roda.

Sebaliknya, hubungannya dengan Rivera bergejolak, di tandai dengan perselingkuhan dari keduanya. Pada satu titik mereka bahkan bercerai. Namun menikah kembali tahun berikutnya.

Selama waktu tersebut, dia melukis dua potret diri “The Two Fridas” yang menyuarakan derita kehilangan dan pecahnya perasaan akan diri sendiri. Dalam lukisannya, Frida di sebelah kiri memiliki hati yang patah, yang meneteskan darah pada gaun kuno ala zaman Victoria.

Dia menggambarkan versi sang seniman yang terluka akan masa lalu tetapi juga terhubung dengan pembuluh darah pada dirinya yang lain. Frida yang di sebelah kanan mengenakan gaun Tehuana dan meski ia mengingat Diego dengan potret mini di tangannya hatinya tetap utuh. Bersama keduanya menyajikan posisi diantara masa lampau dan sekarang, individualitas dan kebergantungan.

The Two Fridas Frida Kahlo
The Two Fridas – Frida Kahlo

Kahlo meninggal di tahun 1954, pada usia 47 tahun. Beberapa tahun setelah ia tiada, ia mendapat popularitas yang hebat dan bertahan hingga hari ini. Dan meski gambarannya telah berkembang, karya Kahlo mengingatkan kita tidak ada kebenaran sederhana tentang hidup, kerja, dan peninggalan dari sosok wanita di balik ikon tersebut. Sebaliknya dia memberi versi kenyataannya dalam tampilan dan menyediakan beberapa jalan masuk ke dalam jiwanya.

Feet, what do i need you for when i have wings to fly?

-Frida Kahlo-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *