7 Langkah  Meredam Penularan Varian Delta Covid-19

Logopit 1624066515738

Satusuaraexpress.co – Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 telah mencatat, kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia pada  Minggu 20 Juni 2021 bertambah 38,31 persen, dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Kasus aktif bertambah 6,62 persen dan kematian bertambah 4,48 persen. Perawatan di ruang isolasi bertambah 27,43 persen, sementara pasien yang memerlukan perawatan intensif bertambah 18,09 persen.

Secara nasional keterisian ruang isolasi 53 persen dan ruang perawatan intensif  48 persen. Lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan tingkat keterisian rumah sakit di sehumlah daerah kian tinggi. Kondisi penularan yang memasuki fase darurat menyebabkan para tenaga kesehatan kewalahan menangani pasien. Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih menyampaikan tenaga kesehatan di sejumlah wilayah yang mengalami lonjakkan tinggi mulai kewalahan menangani pasien Covid-19.

” Kalau tingkat keterisian tempat tidur RS lebih dari 80 persen, tenaga kesehatan kewalahan. Bahkan, sejumlah rumah sakit terisi sampai 100 persen,” katanya di Jakarta Jumat (18/6/2021)

Epidemiolog Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 baru fase awal. Peningkatan kasus kemungkinan didominasi varian virus corona B.1.1.7 Alpha yang lebih dulu beredar, sedangkan varian Delta B.1.617.2 bulan ini tercatat terjadi lonjakan kasus.

Varian Delta merupakan varian super, yaitu lebih cepat menular, 50-70 persen ketimbang Alpha, menimbulkan keparahan pasien 2,5 kali lebih tinggi di Inggris dan bisa menyiasati antibodi yang terbentuk sehingga mereka yang sudah divaksin bisa terpapar kembali.

Jumlah kasus positif terkonfirmasi Covid-19 20 Juni 2021 mengalami penambahan sebanyak 13.737 kasus. Akumulatif mencapai 1.989.909 kasus,  1.792.528 orang dinyatakan sembuh dan 54.662 orang meninggal.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/6/2021) sudah mengingatkan perlunya  pengetatan protokol kesehatan, termasuk percepatan vaksinasi, ini diperlukan karena banyaknya varian baru virus corona utamanya Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, ditemukan pada spesimen pasien Covid-19 di Kudus ( Jawa Tengah), DKI Jakarta, dan Bangkalan Madura ( Jawa Timur). Sebelumnya Joko Widodo berkali- kali  mengatakan pentingnya pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro diperketat. Strategi pemanfaatan PPKM mikro harus dioptimalkan, bersama strategi pendekatan komunikasi baru melalui tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat . Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM mikro 15-28 Juni 2021 sebagai upaya memutus penularan Covid-19.

Lonjakan kasus baru Covid-19 dipengaruhi rendahnya kesediaan masyarakat mengurangi mobilitas dan kedislplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan ketika harus bepergian untuk urusan yang dinilai penting.

Hal- hal penting yang belum disadari masyarakat :

Ada banyak terjadi infeksi virus corona SARS-CoV-2 tanpa gejala, dan banyak orang tidak sadar, bahwa mereka telah terinfeksi

Selama Anda makan atau minum atau duduk ngobrol di meja yang sama dengan orang yang terinfeksi asimtomatik (orang tanpa gejala) semua orang pasti akan melepas masker mereka. Setiap orang dalam jarak 2-3 meter bisa terinfeksi, lalu membawa pulang virus dan menyebarkan virus ke anggota keluarga di ruangan yang sama.

Pemerintah berpendapat perlu dibentuk posko di RT yang diharapkan bisa menjabarkan program pemerintah terkait dengan karantina mandiri bagi mereka yang baru kembali dari bepergian . Kalau perlu dilakukan mikro _lockdown_ skala RT, seandainya ditemukan adanya kluster keluarga. Melalui ketua RT dan Puskesmas pasien Covid-19 dirujuk ke Wisma Atlit atau dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 bila keadaanya kritis.

Masalah Strain virus baru

Adanya Strain virus corona SARS-CoV-2, baru,  tidak hanya bermutasi setahun sekali, tetapi sebulan sekali!  Semua vaksin yang ada di pasaran dikembangkan tahun lalu ( produksi massal tahun itu ).

Strain virus yang digunakan dan ditargetkan selama penelitian dan pengembangan tahun lalu semuanya 6 bulan yang lalu.  Namun dalam 6 bulan terakhir, galur virus tersebut telah bermutasi 6-10 kali.  Vaksin saat ini tidak efektif melawan semua varian baru dari galur virus ini!  Hanya berlaku untuk strain virus tahun lalu.

Belajar dari kasus Covid-19 di Malaysia. Hampir 100 persen dari 400.000 kasus yang dikonfirmasi di Malaysia disebabkan oleh diri mereka sendiri atau anggota keluarga mereka yang telah bersama orang luar dalam waktu dekat, bahkan jika mereka hanya makan, minum segelas  kopi, dan lainnya pihak tidak mengetahuinya. Dari orang yang terinfeksi tanpa gejala!

Gejala Infeksi asimtomatik mencapai 80 persen.  Oleh karena itu, selain 400.000 kasus yang dikonfirmasi, setidaknya ada 1 juta orang di Malaysia yang tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi, tetapi bila kekebalannya sendiri kuat, sehingga asimtomatik, namun masih dapat menulari orang lain!

Dibandingkan dengan tahun lalu, jenis virus saat ini lebih ganas, lebih cepat menyebar, dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi, dan tidak efektif untuk semua vaksin!

Misalnya mutasi virus corona B.1.1.7, dari Inggris, B.1.617.2 dari India  , E484K dari Afrika Selatan dan varian Brasil, P1. Dan varian baru virus corona ini sudah ada di Indonesia.

Jadi hal- hal berikut yang harus difokuskan adalah jumlah kematian per hari!  Dan bukan hanya jumlah kasus yang dikonfirmasi. Diperlukan peningkatan Surveilans Genomik Covid-19 untuk mendeteksi varian baru virus corona. Ini perlu dilakukan agar para pakar dapat memanfaatkan informasi ini untuk mengetahui penyebaran mutasi secara epidemiologik dan juga melakukan antisipasi pada terapi dan vaksin Covid-19, kalau sekiranya diperlukan.

Dari sudut pandang moneter, rumah sakit pemerintah penuh, dan Anda hanya dapat dirujuk ke rumah sakit swasta.  Pada saat itu, Anda akan menemukan bahwa polis asuransi apa pun yang Anda beli, terlepas dari kartu BPJS atau asuransi jiwa, tidak akan membayar Anda  biaya pengobatan sepenuhnya terkait Covid-19, karena termasuk dalam kategori pandemi.  Paling banyak, penggantian yang manusiawi hanya beberapa juta rupiah.  Tetapi biaya perawatan rumah sakit swasta Anda setidaknya 20.juta per hari!  Dan itu dibayar tunai setiap hari, bukan setelah keluar dari rumah sakit!

Langkah- langkah pencegahan lonjakan Covid-19

Setidaknya ada 7 hal yang harus diperhatikan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran :

Pertama adalah pembatasan sosial beskala besar, sesuatu yang mutlak diperlukan saat ini. Pembatasan sosial dapat saja hanya amat terbatas, PKPM- mikro lockdown atau sedikit lebih luas, atau memang luas sampai kepada  lockdown total.

Kedua, meningkatkan secara maksimal pelaksanaan testing dan tracing. Kedua hal ini angka indikator targetnya jelas  dilaksanakan di semua kabupaten/ kota secara merata dengan komitment yang jelas. Diperlukan peningkatan Surveilans Genomik Covid-19 untuk mendeteksi varian baru virus corona. Ini diperlukan agar para pakar dapat memanfaatkan informasi ini untuk mengetahui penyebaran mutasi secara epidemiologi dan juga melakukan antisipasi pada terapi dan vaksin Covid-19.

Ketiga, mengingat lonjakan kasus Covid-19 sudah tinggi, maka perlu kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit maupun juga di pelayanan kesehatan Primer. Yang disiapkan bukan hanya ruang isolasi dan ICU, alat dan obat, sarana dan prasarana lain, tapi yang paling utama adalah Sumber Daya Manusia petugas kesehatan yang harus terjamin bekerja secara aman. Tidaklah tepat kalau hanya menambah ruang rawat tanpa diiringi penambahan petugas kesehatan.

Ke empat, Kepastian tersedianya data yang akurat dan selalu up date. Analisa data ini juga harus dilakukan dengan dasar ilmu pengetahuan yang baik dan bijak. Hal ini sangat diperlukan agar penentu kebijakan publik  dapat membuat keputusan yang berbasis bukti ilmiah yang tetap “evidence based decision making process”.

Kelima, pemberian vaksin ke masyarakat secara maksimal. Walau vaksinasi tidak akan secepat menurunkan  angka kasus yang sedang tinggi di suatu tempat, tetapi vaksinasi jelas akan berperan amat penting dalam pengendalian pandemi. Harus diingat juga bahwa untuk menentukan berapa jumlah orang yang harus divaksin agar tercapai kekebalan  komunal ( Herds Immunity) maka akan tergantung dari angka reproduksi penyakit dan juga efektivitas vaksin menurun ( misalnya karena varian baru) maka jumlah orang yang harus di vaksin perlu lebih banyak lagi untuk dapat memperoleh kekebalan komunal ( Herds Immunity) , jadi dalam situasi sekarang maka angkanya harus di hitung ulang.

Keenam Memperketat pelaksanaan Protokol kesehatan 3 M  di lingkungan RT/RW, pasar tradisional, swalayan,  transportasi umum  bioskop  dll.

Ketujuh. Membatasi kegiatan event besar, upacara  keagamaan , kunjungan silaturahmi, perkawinan. Memperketat pengawasan aktivitas yang berpotensi besar terjadi penularan di perkantoran. Perkantoran yang  masuk Wilayah Pengendalian Ketat(WPK) atau zona merah menjadi dasar penerapan bekerja dari rumah atau work from home hingga 75 persen dan 25 persen bekerja di kantor atau work from office( WFO).

Dibutuhkan kewaspadaan terhadap ledakan kasus Covid-19 dan strategi komunikasi baru untuk menumbuhkan kesadaran di masyarakat terkait pentingnya mencegah penularan Covid-19, karena pandemi belum berlalu secara comprehensive dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat , bersama pemerintah mengatasi pandemi Covid-19

Kesimpulan:

Diperlukan langkah darurat terhadap ledakan kasus Covid-19 dengan melakukan mikro _lockdown_ skala RT dan memperpanjang PPKM mikro 15-28 Juni 2021, bahkan kalau dioerlukan lockdown menyeluruh di wilayah.

Perlu strategi baru komunikasi dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat bersama pemerintah.

Ingat risiko tertular mungkin tidak hanya membunuh diri Anda sendiri, tetapi juga berisiko pada orang tua, suami, istri, dan anak-anak di rumah Anda

Ingatlah bahwa jenis varian baru virus corona saat ini belum ada obatnya, dan vaksin yang tersedia tidak efektif !

Jangan abai virus corona SARS-CoV-2 masih mewabah.

Ber Iman dan Ber Hikmat

Bersama kita bisa melawan Covid-19.

 

Salam sehat.

Jakarta 21 Juni.2021.

Dr. Mulyadi Tedjapranata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *