Gejala ruam kulit pada Covid-19 merupakan gejala baru penyakit yang ditimbulkan virus corona SARS-CoV-2. Ruam timbul diberbagai bagian tubuh menyerupai ruam pada penyakit campak, herpes, atau varicella.
Beberapa penelitian menunjukkan gejala ruam pada kulit, sekitar 20 persen. Gejala ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pasien di Italia bulan Maret 2020.
Ruam itu dapat muncul pada awal perkembangannya penyakit atau selama pasien menjalani perawatan di rumah sakit. Ruam ini bisa timbul dan hilang secara tiba-tiba.
Berdasarkan studi yang dipimpin oleh para peneliti dari King’s College London, Inggris, dan perusahaan ilmu kesehatan ZOE berdasarkan data 336.000 pengguna aplikasi Covid Symptom Study yang dikutib dari laman covid.joinzoe.
Para peneliti menemukan sebanyak 8,8 persen orang yang melaporkan tes swab rt PCR positif mengalami ruam kulit, dibandingkan 5,4 persen orang dengan hasil tes negatif.
Hasil serupa terlihat pada 8,2 persen orang dengan ruam kulit yang belum menjalani tes swab rt PCR, tetapi masih melaporkan gejala seperti batuk, demam, atau anosmia (kehilangan indera penciuman).
Guna menyelidiki lebih lanjut, para peneliti membuat survei online terpisah dan mengumpulkan hampir 12.000 orang dengan ruam kulit yang diduga terinfeksi atau sudah terinfeksi COVID-19.
Sebanyak 17 persen peserta yang dites swab rt PCR melaporkan ruam sebagai gejala pertama penyakit Covid-19. Diterbitkan di American Journal of Clinical Dermatology, ulasan betbasis bukti ilmiah menunjukkan kalau ruam kulit ternyata mempengaruhi satu dari lima pasien Covid-19.
“Doktet harus menggunakan informasi ino untuk mengidentifikasi pasien dengan Covid-19 yang tidak memiliki gehala lain”, kata penulis studi dan seorang dokter ahli bedah di Keck School of Medicine Univetsity of Southern California di Los Angeles, Daniel Gould, MD, PhD.
Gould dkk dalam penelitian di bulan Mei 2020 menemukan berbagai jenis ruam kulit pada pasien Covid-19 dari lepuh kecil dan gatal-gatal, bercak merah muda dan merah hingga benjolan kecil gatal yang ditandai dengan bintik merah dan ungu.
Dia mengatakan virus corona dapat memicu gejala kulit dengan dua cara utama yakni bahan kimia peradangan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus dan gumpalan darah kecil yang dihasilkan virus corona SARS-CoV-2.
Berbagai bentuk Ruam Kulit pada Covid-19
1.Ruam makulopapular.
Ruam ini paling umum timbul pada pasien Covid-19. Bentuknya seperti bintik kemerahan yang dapat timbul diwajah, badan, lengan, atau tungkai bawah.
Ruam sekilas mirip dengan bercak pada kulit pada camoak, scarlet fever, dan herpes. Gejala ruam pada pasien Covid-19, kadang kadang tersa gatal dan ini dapat berlangsunh 2-21 hari.
2. COVID toes
COVID toes ditandai dengan jari jari kaki yang membengkak, merah, lecet, gatal, nyeri, dan melepuh disertai cairan atau nanah di dalamnya. Dalam beberapa hari, jari kaki yang merah bisa berubah menjadi keunguan dan lembab kadang kadang menyebar keseluruh tubuh.
COVID toes bisa terjadi pada jari-jari tangan. Menurut laporan gejala ini banyak ditemui pada pasien remaja, orang dewasa muda, bisa berjalan selama 10 hari hingga berbulan-bulan.
3.Urticaria
Ruam pada Covid-19 juga bisa berbentuk urtikaria atau biduran. Urtikaria ditandai dengan munculnya bentol kemerahan yang disertai rasa gatal. Urtikaria dapat timbil di wajah, lengan, dada, punggung, dan tungkai bawah. Urtikaria pada sebagian pasien, bisa timbul sebelum gejala demam atau sesak nafas terjadi.
4. Ruam vesicular
Ruam vesikular berbentik menyerupai lepuhan kecil berisi cairan. Ruam ini biasanya terbentuk jika seseorang pernah menderita varicella (cacar air), cacar api, atau heroes simplek. Lepuhan jenis ini ditemui pada 1 persen kadus Covid-19 dan bisa timbul selama 10 hari.
5. Petechiae atau purpura
Ruam merupakan bintik kecil berwarna keunguan atau kecoklatan seperti jaring. Timbulnya ruam ini disebabkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah di dekat kulit. Pada kadus COVID-19 , ivedo racemosa bisa bertahan selama 9 hari dan lebih sering terjadi pada pasien lanjut usia.
6. Iskemia dan nekrosis
Iskemia adalah keadaan ketika jaringan atau organ tubuh tidak mendapatkan asupan darah dan oksigen yang cukup. Iskemia dapat mengakibatkan sel-sel dan jaringan di bagian tubuh tersebut mati (nekrosis).
Beberapa pasien Covid-19 dilaporkan mengalami ruam atau bintik kemerahan dan keunguan di jari akibat iskemia.
Hingga kini, penyebab munculnya ruam kulit pada pasien COVID-19 masih belum jelas. Akan tetapi beberapa studi menyebutkan bahwa munculnya ruam kulit tersebut berkaitan dengan reaksi daya tahan tubuh dalam melawan virus corona SARS-CoV-2 atau ruam terjadi akibat efek samping obat-obatan yang dikonsumsi.
Pengobatan pada ruam kulit Covid-19 diantaranya mengkonsumsi antioksidan, vitamin kulit, serta buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung vitamin A, C, D, E, dan mineral, lycopene, dan anti oksidan lainnya.
Beberapa buah- buahan yang bisa menjadi pilihan antara lain pepaya, wortel, tomat, kiwi, apel, dan buah naga.
Selain menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, dianjurkan pula mengoles body lotion dengan kandungan seramid, pelembab dan humektan, setelah mandi di pagi hari dan 1-2 jam sebelum tidur.
Yang penting jangan panik, tetap waspada. Manifestasi kelainan kulit akibat Covid-19 biasanya akan menghilang setelah pasien sembuh, biasanya dalam hitungan minggu sampai satu bulan.
Jakarta 25 Desember 2020
Dr. Mulyadi Tedjapranata