satusuaraexpress.co – Hingga saat ini penetapan Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja masih menuai pro dan kontra. Bahkan aktris senior Marissa Grace Haque ikut berkomentar. Istri Ikang Fawzi menyebut UU Cipta Kerja dapat membuat muslim di Indonesia pindah Agama alias murtad. Bahkan dia menyebut jumlahnya, sampai 87 persen.
Hal itu disampaikan melalui akun Instagram pribadinya @masissahaque. Pada postingannya, Marissa mengungkapkan bahwa Undang Undang Cipta Kerja akan membawa petaka. Dirinya bahkan sampai membayangkan saat Fir’aun ditenggelamkan oleh Allah SWT.
Marissa juga menyebut jika Omnibus Law ini akan memberikan dampak negatif untuk beberapa pihak. Sehingga, cuitan Marissa berhasil menarik perhatian publik dengan berbagai pro dan kontra di dalamnya.
Baca juga : Kasudis Pendidikan Wilayah I Jakbar Pastikan Siswanya Tidak Ada yang Terlibat Demo
Marissa Haque menuliskan pandangannya tentang UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin, 5 Oktober 2020.
Dengan mengunggah tangkapan layar berisi berita yang berjudul UU Cipta Kerja, LPPOM MUI: Substansi Halalnya Ambyar tersebut, Marissa menilai bahwa Omnibus Law ‘sungguh jahat’.
“Demi Allah, “sungguh jahat” UU Omnibus Law Cipta Kerja ini guys… Perlahan namun pasti, masyarakat Muslimin Indonesia yang 87 persen itu di-murtad-kan. Mulai dari jaminan makanan halalnya,” tulis Marissa Haque di Instagram.
Baca juga : 5 Tahun Jabat Kasat Narkoba, Presidium IPW Sebut ‘Sistem Kaderisasi di Polri Buruk’
Ibu dua anak itu tak sungkan menyebut kalau UU Cipta Kerja merupakan kejahatan yang teroganisir.
Bagaimana mungkin NKRI yang notabene mayoritas penduduknya beragama Islam ini tega menghilangkan peran ulama MUI sebagai pemberi fatwa halal dan digantikan dengan seorang Dirjen level eselon 1 Ketua BPJPH yang kasusnya sedang bergulir di pengadilan karena memalsukan fatwa halal MUI dan buat logo halal tandingan Majelis Ulama Indonesia. Ini kejahatan yang terorganisir!,” ujarnya.
Marissa juga menyayangkan jika para pekerja hanya diberi waktu setengah jam minimal untuk waktu istirahat saat bekerja.
“Ditambah lagi soal ‘jam ishoma’ buruh yang yang hanya diberikan ‘setengah jam minimal’ (dan fakta menunjukkan bahwa yang dipakai di pabrik-pabrik tempat para buruh bekerja itu adalah yang minimal). Memangnya buruh itu robot yah?,” ungkapnya.
Baca juga : Penangkapan Sejumlah Aktivis KAMI Merupakan Ujian Bagi Demokrasi, Begini Kata Politisi PKS
Lebih lanjut, Marissa mengaku bahwa dirinya hanya ingin menyoroti jaminan produk halal untuk umat Muslim. Ia juga menegaskan bahwa dirinya sudah tidak berpartai politik. Owner House of Thalita Aisyah bersama Marissa Haque (Instagram)
“Tapi fokus protes saya bukan di urusan perburuhan, karena saya bukan ahlinya, fokus saya pada urusan jaminan produk halal untuk ummat Islam Indonesia (dan saya sudah 10 tahunan lebih tidak berpartai politik guys! Jadi saya bukan lagi PAN),” tutur Marissa.
Marissa berharap agar kondisi Indonesia semakin membaik ke depannya.
“Bagaimana do’a kita ummat Islam Indonesia bisa dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla, jika seluruh elemen di badan kita terbangun dari makanan haram yang kita konsumsi? Bangun guys! Buka mata dan mata hati kita.
“Kita memang harus bersabar atas musibah yang datang, tapi kita tidak boleh sabar atas kedzoliman, apalagi ini dzolim yang terbuka!,” pungkas Marissa. (*)