Satusuaraexpress.co – Anggota Polri diserang oleh sepuluh orang di Tol Jakarta-Cikampek tepatnya di KM 50 pada Senin (7/12) sekitar pukul 00.30 WIB. Penyerangan ini diduga dilakukan pendukung Habib Rizieq Shihab.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menerangkan dalam aksi pernyerangan yang dilakukan oleh laskar khusus, polisi menembak mati enam orang pendukung Habib Rizieq.
“Karena membahayakan keselamatan jiwa petugas pada saat itu, kemudian tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan 6 orang penyerang,” kata Fadil dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12).
Sementara itu, lanjut Fadil, sebanyak empat penyerang lainnya berhasil melarikan diri. Kini polisi masih fokus mengejar empat orang pelaku penyerangan ini.
“Empat penyerang melarikan diri,” ucapnya.
Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab dan menantunya sendianya dipanggil untuk diperiksa polisi soal kerumunan dalam pernikahan anaknya di tengah pandemi Covid pada Senin (7/12).
Pemanggilan kedua ini dilakukan setelah Habib Rizieq dan menantunya tidak memenuhi panggilan polisi pada Selasa (1/12). Hingga saat ini, Habib Rizieq juga belum bisa dipastikan kehadirannya untuk diperiksa sebagai saksi.
Selain itu, polisi juga mengimbau kepada simpatisan keduanya untuk tidak datang saat pemeriksaan itu berlangsung. Jika masih datang, polisi akan melakukan pembubaran karena akan menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, jika sudah dibubarkan namun massa simpatisan yang datang tidak mau dibubarkan, polisi akan melakukan tindakan tegas dengan melakukan penangkapan.
Sementara, Kuasa Hukum IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab), Aziz Yanuar membenarkan adanya peristiwa penghadangan dan penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB.
“Semalem IB dengan keluarga termasuk cucu yang masih balita, menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi. Sekali lagi ini pengajian subuh internal khusus keluarga inti,” tegasnya.
Dikatakan Aziz, dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh, keluarga dan rombongan dihadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB).
Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga. Hingga saat ini para penghadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi.
“Kami mohon do’a, agar 1 mobil yang tertembak berisi 6 orang laskar yan diculik agar diberi keselamatan,” ucapnya.
Aziz juga meminta do’a juga untuk IB HRS. Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan. “Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih 6 orang laskar yang hilang diculik,” tutupnya. (CR)