Satusuaraexpress.co – Beberapa pihak tengah memboikot produk asal Prancis. Itu adalah bentuk protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina Nabi Muhammad dan agama Islam. Namun, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany meminta warga Tangsel agar tetap kondusif.
Airin menuturkan, meski ada pemboikotan itu, yang terpenting adalah tetap kondusif. Sebagai umat muslim, sambung dia, harus berpikir Rasulullah menjadi teladan.
’’Mari, kita berpikir untuk lebih menjalankan ajaran Rasulullah,’’ katanya di Puspemkot Tangsel, Ciputat, kamis (5/11).
Menurut Airin, di masa pandemi Covid-19, harus fokus menjaga kesehatan dan meningkatkan perekonomian. Terkait boikot, kata dia, kolaborasi dilakukan untuk mendorong UMKM dipasarkan. ’’Jadi, boikot atau tidak, kami berharap bisa memberdayakan pelaku UKM dan UMKM,’’ ujarnya.
Baca juga : Ribuan Massa FPI Gerudug Gedung Kedubes Prancis, Habib Hanif : Boikot Prodak Prancis!
Baca juga : Indonesia Kecam Pernyataan Presiden Prancis, Jokowi:Teroris Tidak Ada Kaitan Dengan Agama
Sebelumnya, Sekretaris MUI Tangsel Abdul Rojak meminta warga Tangsel agar tidak lagi membeli barang atau produk yang berasal dari Prancis. Sekarang MUI Tangsel melakukan sosialisasi melalui gerakan kesadaran bagi masyarakat muslim di Tangsel.
’’Di Tangsel, kami tidak secara langsung melakukan gerakan boikot produk Prancis. Yang kami lakukan itu sosialisasi dan gerakan kesadaran bagi masyarakat muslim Tangsel. Secara pribadi, keluarga muslim di rumah-rumah tidak membeli produk Prancis. Jadi, tidak memaksakan kehendak, enggak. Jadi, gerakan membangun kesadaran,’’ ungkapnya.
Menurut dia, cara seperti itu sudah paling tepat. Jika melakukan secara sporadis, pihaknya khawatir berujung pada kekerasan. ’’Yang terpenting, terbangun kesadaran. Jadi, secara sadar, pribadi-pribadi keluarga muslim tidak membeli produk-produk produksi Prancis,’’ ujarnya.
Rojak menegaskan, boikot produk asal Prancis dilakukan untuk memberikan efek jera. Harapannya bisa memberikan dampak secara ekonomi yang signifikan terhadap negara Prancis. Menurut dia, hal tersebut harus dimulai dari sekarang. Hal kecil yang bisa dilakukan adalah mengganti produk minuman asal Prancis, yakni Aqua yang akan digantikan dalam setiap acara-acara. (CR)