Berita  

Pemkot Jakarta Barat Intruksikan Warga Berantas Kasus DBD Rutin Dua Kali Seminggu

d1162051 1651 4c33 83dc 29555b23a381

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Usai diberitakan wilayah kota Jakarta Barat tercatat tertinggi terkait kasus Demam Berdarah Dangue (DBD), Wali Kota Uus Kuswanto mengimbau warganya untuk rutin dua kali seminggu memberantas nyamuk DBD.

Hal ini disampaikan Uus saat berada di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis 4 April 2024.

Uus mengintruksikan agar warga yang menjadi juru pemantau jentik (jumantik) harus rutin mengupayakan penurunan jumlah kasus DBD di Jakbar.

Diketahui, per 26 Maret 2024, total kasus DBD di DKI mengalami peningkatan. Seperti di Jakarta Selatan sebanyak 576 kasus, Jakarta Timur sebanyak 562 kasus, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Jakarta Barat sebanyak 716 kasus, serta wilayah kepulauan seribu sebanyak 18 kasus.

Pihaknya kini berfokus pada kawasan Kembangan lantaran terdapat rumah berukuran besar dan banyak tanah kosong sehingga perlu penanganan DBD yang lebih serius.

Menurut dia, dengan mengajak masyarakat untuk turut menangani DBD maka diharapkan kasus tersebut bisa cepat menurun di Jakarta Barat (Jakbar).

Terlebih, dengan menjaga kebersihan di lingkungan maka masyarakat akan sehat dari penyakit.

“Mudah-mudahan dengan diingatkan kasus demam berdarah di Jakarta semakin menurun,” ujarnya.

Anggota DPRD DKI Wibi Andrino mengimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala demam tinggi untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan yang ada.

“Kepada warga yang mempunyai gejala seperti demam tinggi sampai tiga hari, badan sakit dan lainnya untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan yang ada,” ujar Wibi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi laju kasus dengue di Indonesia hingga Maret 2024 meningkat hampir tiga kali lipat dari jumlah kasus pada periode yang sama 2023.

Pada Maret ini, terdapat penambahan jumlah kasus berkisar 4.809 lebih kasus dari laporan yang muncul sepekan sebelumnya. Sementara itu laporan laju kasus pada Maret 2023 mencapai 17.434 kasus dengan jumlah kematian 144 jiwa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *