Berita  

Zealandia, Benua Kedelapan yang Tenggelam

20231005 100657

Satusuaraexpress.co – Para peneliti memperjelas temuan benua baru bernama Zealandia. Daratan di sebelah tenggara Australia tenggelam pada 25 juta tahun, menyisakan New Zealand sebagai daratan.

Pada 1820, awak kapal Russia yang membawa penguin untuk bekal makan malam melihat pantai es yang menjulang tinggi di cakrawala. Ini adalah penampang Lapisan Es Fimbul (Fimbul Ice Shelf) yang pertama. Dari penampakan kemudian secara resmi menemukan benua baru yaitu Antartika.

Ditemukannya Antartika memperkuat gagasan modern yang didukung oleh sebagian besar peta bahwa ada tujuh daratan utama atau benua. Saat ini, anak-anak sekolah, penjelajah, dan politisi umumnya menerima pembagian wilayah dunia menjadi unit-unit sederhana, yang mencakup Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, dan Antartika.

Namun pada 2017, keadaan berubah secara tidak terduga model tujuh benua telah menjadi sebuah kesalahan selama ini. Para peneliti menemukan Zealandia, daratan yang telah lama hilang di sebelah tenggara Australia, atau dikenal sebagai benua kedelapan yang terlupakan di planet ini.

BBC menyebut, para ilmuwan telah lama meramalkan keberadaan bonus daratan selatan ini, namun bonus tersebut tetap hilang selama 375 tahun. Hilangnya daratan itu karena sebagian besar karena hampir seluruhnya terendam air sedalam 1-2 kilometer.

Semenjak 2017 tim peneliti internasional merilis peta paling detail dari Zealandia hingga saat ini. Gambar itu mencakup seluruh wilayah bawah laut seluas lima juta kilometer persegi serta keadaan geologisnya. Dalam prosesnya, mereka telah menemukan petunjuk bagaimana benua misterius ini terbentuk dan mengapa benua ini tertutup gelombang selama 25 juta tahun terakhir.

Zealandia diperkirakan terbentuk sekitar 83 juta tahun yang lalu, pada masa Kapur Akhir. Namun, perjalanannya dimulai 100 juta tahun sebelumnya, ketika superbenua Gondwana yang terbentuk sekitar 550 juta tahun yang lalu. Benua yang membeku ini menyatukan seluruh daratan di belahan Bumi selatan.

Bongkahan raksasa ini mulai pecah menjadi benua terkecil, dan tertipis di dunia. Bagian yang wilayah Gondwana yang dulunya terletak tepat di barat laut dan barat daya masing-masing menjadi Australia dan Antartika.

“Kemudian sekitar 105 juta tahun yang lalu, karena proses yang belum sepenuhnya kita pahami, Zealandia mulai ditarik keluar,” kata Andy Tulloch, ahli geologi di New Zealand Crown Research Institute GNS Science, dikutip dari Science Alert.

Kerak benua biasanya memiliki kedalaman sekitar 40 kilometer, jauh lebih tebal dibandingkan kerak samudra yang cenderung memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer. Saat mengalami tekanan, Zealandia akhirnya teregang sedemikian rupa sehingga kerak Bumi kini hanya memanjang sejauh 20 kilometer ke bawah.

Akhirnya, benua setipis air itu tenggelam meskipun tidak mencapai tingkat kerak samudra normal dan menghilang di bawah laut. Meski tipis dan terendam, para ahli geologi mengetahui bahwa Zealandia adalah sebuah benua karena jenis batuan yang ditemukan di sana.

Diperkirakan seluruh atau sebagian Zealandia mungkin pernah menjadi sebuah pulau untuk sementara waktu. Namun kemudian sekitar 25 juta tahun yang lalu, ia menghilang di bawah lautan yang luas di sekitar New Zealand.

Petunjuk nyata pertama bahwa New Zealand mungkin hanya mewakili sebagian kecil daratan tersamarkan yang luas dan terlihat muncul pada 2002, ketika para ilmuwan menggunakan batimetri, studi tentang kedalaman perairan untuk menganalisis wilayah tersebut.

Lautan yang berada di atas wilayah yang sekarang disebut dengan Zealandia jauh lebih dangkal dibandingkan lautan di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak dilatarbelakangi oleh lempeng tektonik samudra seperti sebagian besar lautan di dunia namun oleh lempeng benua.

Hal yang menentukan terjadi pada 2017, ketika para ilmuwan mengumpulkan beberapa bukti, termasuk data tentang jenis batuan yang dikandungnya dan ketebalan relatifnya lempeng samudra cenderung lebih tipis untuk menyatakan bahwa ini memang sebuah benua baru.

Ini bukan sekadar pecahan benua atau mikrokontinen, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, melainkan sebuah kenyataan, 95 persen di antaranya terendam di bawah air. Namun, meskipun terdapat kegembiraan atas penemuan benua baru dan penelitian intensif selama lebih dari satu dekade, ternyata masih banyak rincian tentang pembentukan awal Zealandia masih sulit dipahami.

Yang pertama dimulai sekitar 89-101 juta tahun yang lalu, dan menyebabkan perpecahan yang menjadi Laut Tasman antara Australia dan New Zealand. Fase kedua dimulai 80-90 juta tahun yang lalu dan menyebabkan Zealandia memisahkan diri dari Antartika Barat dan menciptakan Samudra Pasifik.

Namun masih banyak misteri yang belum dapat dijelaskan dan separuh benua lainnya belum dipelajari secara mendetail.

Untuk penelitian terbaru, kelompok penelitian lain yang melibatkan banyak ahli geologi yang sama seperti sebelumnya memetakan wilayah New Zealand utara. Kali ini, mereka menganalisis bebatuan yang dikeruk dari Fairway Ridge, wilayah Pasifik Selatan di lepas pantai Australia, yang merupakan ujung paling utara Zealandia.

Sisa-sisa kuno ini, yang tidak mengalami hari kering selama 25 juta tahun, termasuk campuran batuan beku yang terbentuk oleh proses vulkanik dan batuan sedimen yang terbentuk di cekungan dangkal di lepas pantai Zealandia. Dengan menganalisis kandungan kimia dan isotop radioaktifnya, para ilmuwan memperkirakan usia dan asal usulnya.

Yang tertua adalah kerikil yang berasal dari Kapur Awal (berusia sekitar 130-110 juta tahun), diikuti oleh batu pasir dari Kapur Akhir (berusia sekitar 95 juta tahun) dan basal yang relatif muda dari Eosen (berusia sekitar 40 juta tahun).

Peta Zealandia yang dihasilkan mengubahnya dari massa tanpa ciri menjadi tempat dengan banyak jalur geologi khas yang membentang di sepanjang wilayah tersebut dari barat laut hingga tenggara. Hal ini cocok dengan kondisi geologi Antartika bnarat seperti sebuah teka-teki, yang menegaskan bahwa wilayah ini dan Zealandia pernah menyatu.

Para peneliti telah mengungkap lebih banyak tentang bentangan benua kuno di dasar laut yang berlanjut selama jutaan tahun dan bahkan berubah arah yang menjadi sebuah benua ultra-tipis yang pada akhirnya tenggelam di dasar lautan.

Rahasia Zealandia pada akhirnya mulai mengungkap rahasianya satu per satu. Namun karena sebagian besar daratan misterius ini terendam air berkilo-kilometer, perlu waktu cukup lama untuk mengungkap semuanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *