Jakarta, Satusuaraexpress.co – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menceritakan momen pengalaman dirinya saat ditanya sang Ibu kapan mudik. Namun, saat itu Fadil sedang menjalan tugasnya sebagai kepolisan.
Fadil menceritakan hal tersebut dalam unggahan akun Instagram @kapoldametrojaya. Dia teringat dalam satu momen saat dirinya tak bisa mudik karena kewajiban yang diemban, yakni menjaga masyarakat mudik Lebaran.
“Saya juga pernah merasakan seperti itu, yang melihat orang mudik dia harus tetap tinggal di Jakarta melayani orang mudik,” ucap Fadil dalam pidatonya, Selasa (10/5/2022).
Saat tengah bekerja di lapangan, tiba-tiba dirinya ditelepon oleh sang Ibu dari kampung. Dalam telepon ibu bertanya kapan pulang, sebab, dirinya tak kunjung kembali ke kampung halamannya di Makassar.
“Ibu saya menelpon ‘Dil kapan kamu mudik nak?’. Waduh ini yang susah ini jawabnya,” kisah dia.
Setelah malam takbir dengan berat hati dia berjanji akan pulang. Meski demikian, dia tau bahwa janji itu tak akan ditepai karena dirinya tak akan dapat pulang.
“Tidak terasa malam takbiran itu saya harus menjawab ibu saya. Karena saya janji ‘Iya mak Insya Allah saya akan pulang,’. Padahal saya tahu saya nggak mungkin bisa pulang,” ucap Fadil.
Dalam video itu tiba-tiba Fadil berhenti berucap, tampak mata Fadil berlinang air mata saat mengenang karena tak mampu berbohong kepada ibunya. Kemudian, dia menelepon kembali ibunya untuk menyampaikan bahwa dirinya belum dapat pulang bertemu ibunya karena tugas yang harus ia jalankan.
“Mak, Insya Allah kalau saya sudah jadi Kapolda atau sudah tinggi pangkatnya tidak perlu jaga lagi saya akan pulang,” kata Fadil dengan mengusap air mata yang berlinang.
Sayang, takdir berkata lain karena ibunya lebih dulu wafat sebelum dirinya menjadi Kapolda. Ia pun tak kuasa menahan air mata mengenang sang Ibu.
“Jadi ya mendoakan saja beliau dalam situasi sekarang,” ujarnya.
Fadil menyebut pengabdian yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya adalah demi melayani masyarakat Jakarta merupakan sebuah ibadah yang tak ternilai.
“Saya ingin melihat bagaimana senyum lebar dari anggota-anggota lalu lintas yang siang malam tidak mengenal lelah menjaga orang untuk pulang ke kampung halaman,” Fadil menguatkan.
Untuk itu, ia menekankan bahwa seluruh anggota di Polda Metro adalah keluarga. Meski tak bisa pulang ke kampung halaman, anggotanya tetap dapat berkumpul dengan keluarga, yakni Keluarga Besar Polda Metro Jaya.
“Yang masih muda adalah anak saya yang sudah senior adalah kakak saya. Jadi kita tidak pulang sebenarnya kita tetap ada dalam sebuah keluarga keluarga kita adalah keluarga besar Polda Metro Jaya,” tutup Fadil.