Satusuaraexpress.co – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nasional terkait ‘Sikap Publik terhadap Omicron, Vaksin Booster, Pembelajaran Tatap Muka, dan Protokol Kesehatan’.
Dalam survei tersebut disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat setuju pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah diadakan kembali saat kasus corona Omicron meningkat. Tingkat kesetujuan pun mencapai 76 persen.
“3,4 persen sangat tidak setuju, 15,5 persen tidak setuju, 49,1 persen setuju, 26,9 sangat setuju, dan 5.0 tidak tahu/tidak jawab,” papar Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida, Minggu (20/2).
“Mayoritas warga setuju dengan rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, 76 persen,” – Rizka.
Rizka juga membandingkan temuan survei di atas dengan hasil survei Indikator pada Desember 2021 lalu. Hasilnya, tercatat penurunan sebesar 12 persen terhadap masyarakat yang setuju PTM.
“Survei tatap muka Desember 2021, tidak/sangat tidak setuju 10.5 persen, setuju/sangat setuju 88 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 1.6 persen,” sebutnya.
“Pada Desember 2021, mayoritas setuju dengan pemberlakuan PTM. Pada Januari – Februari, mayoritas juga tetap setuju, tapi menurun cukup besar,” tandas dia.
Survei ini dilaksanakan 15 Januari-17 Februari 2022 dengan melibatkan 626 responden yang mengisi kuesioner secara online. Kriteria responden adalah mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah dan memiliki akses internet melalui smartphone ketika survei dilakukan.
Pemilihan sampel dilakukan melalui kombinasi tiga metode yakni stratified multistage sampling, double sampling, dan random digit dialing. Sedangkan toleransi kesalahan (margin of error) survei ini sekitar sekitar ±4.0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(*)