Heboh Tsunami Ancam Perairan Cilegon, Ini Kata BMKG

IMG 20211202 204803
Ilustrasi tsunami (net)

Satusuaraexpress.co – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kabar perkembangan terkini menjelang periode Natal dan Tahun Baru.

Melalui keterangan resminya, BMKG memperkirakan terjadi curah hujan di wilayah Indonesia pada bulan Desember 2021 dan Januari 2022.

“Di mana terdapat periode Natal dan Tahun Baru menunjukkan bahwa curah hujan pada umumnya berada pada kategori menengah hingga tinggi [100-500 mm per bulan],” tulis keterangan resmi BMKG.

Namun, BMKG menyebut bahwa kejadian gempa bumi dan tsunami belum dapat diprediksi. Namun, hal tersebut dapat dimodelkan potensi bahayanya dengan menggunakan skenario terburuk untuk acuan mitigasi.

“Dalam hal ini BMKG sudah memetakan tingkat bahaya sebagian besar pantai rawan tsunami di Indonesia,” jelasnya.

BMKG lantas angkat bicara perihal pemberitaan di media nasional mengenai potensi tsunami yang terjadi di Cilegon.

“Dalam hal ini, BMKG tidak bermaksud memberikan prediksi bahwa akan terjadi tsunami selama periode Natal 2021 dan Tahun 2022,”

“Cilegon hanya sebagai contoh, salah satu wilayah yang rawan dan memiliki potensi tsunami seperti halnya wilayah lain di Indonesia yang memiliki potensi dan catatan sejarah tsunami,” jelasnya.

BMKG menegaskan bahwa gempa bumi dan tsunami dapat terjadi kapan saja dan d mana saja. Namun, bencana tersebut tidak dapat dipastikan atau diprediksi dengan tepat kapan akan terjadi.

“Catatan katalog tsunami BMKG menunjukkan bahwa di wilayah Indonesia sejak tahun 1608 sudah terjadi tsunami lebih dari 246 kali sehingga kita semua patut waspada,” jelasnya.

BMKG juga mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memonitor perkembangan cuaca, iklim, dan gempa bumi serta peringatan dini kondisi eksrem dari BMKG.

“Perlu dipastikan bahwa informasi terkait kondisi Meteorologi, Klimatologi, Gempabumi, dan Tsunami dapat diakses ataupun diterima dengan cepat dan dipahami oleh operator transportasi, para stakeholder, sektor terkait, dan masyarakat,” katanya.

Kepala BMKG Dwikorita beberapa waktu lalu sempat angkat bicara mengenai potensi bencana di daerah Selat Sunda, tepatnya Cilegon, Banten. Bencana yang dimaksud adalah bencana tsunami.

“Kami berikan informasi zona yang rawan tsunami misalnya di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter,”

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *