Reporter: Aldiansyah Nurrahman | Editor: Ghugus Santri
Jakarta, Satusuaraexpress.co – Kemendikbudristek membuat kebijakan yang menghebohkan dengan belanja laptop dengan angka trilyunan. Tidak ayal kebijakan ini mendapat respon publik.
Salah satu yang merespon adalah pengamat pendidikan dari Vox Point Indonesia Indra Charismiadji. Ia menilai kebijakan yang dibuat Kemendikbudristek meninggalkan kebijakan-kebijakan lain begitu saja tanpa hasil yang jelas, seperti rekrutmen guru ASN yang harusnya dimulai sejak Mei 2021 dengan target 1 juta guru.
“Kami tidak ingin Kemendikbudristek punya program yang kandas ditengah jalan. Yang satu belum berjalan, yang lain sudah mau dijalankan dengan anggaran yang lebih besar dan punya potensi kandas ditengah jalan juga. Semua program harusnya berjalan dengan baik,” tegasnya, dalam diskusi bertajuk “Belanja Laptop 17 T Vs Rekrutmen Guru Asn: Mana Yang Prioritas?” Selasa (10/08).
Indra menambahkan pengadaan laptop oleh Kemendikbudristek ini berpotensi besar menjadi proyek yang menghambur-hamburkan uang rakyat dalam jumlah yang sangat besar.
Pasalnya proyek ini pernah dijalankan di Malaysia dan gagal. Karena itu, seharusnya Kemendikbudristek mau belajar dari kegagalan Malaysia dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Semoga para pembuat kebijakan pendidikan tidak takabur dan benar-benar berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya. (ad)