Editor: Ghugus Santri
Bandung, Satusuaraexpress.co – Ratusan mahasiswa menggelar aksi penolakan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) daruraat di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/7/2021).
Peserta aksi tidak hanya dari kalangan mahasiswa saja, pelajar dan pengemudi ojek online (ojol) juga turut menyampaikan aspirasinya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Satusuaraexpress.co, para peserta aksi membawa sejumlah atribut demo seperti, spanduk dan poster yang bertuliskan protes terhadap pemerintah terkait aturan PPKM darurat yang dinilai menyengsarakan rakyat.
Hal yang menarik adalah, poster yang bertuliskan plesetan kepanjangan dari PPKM. Seperti yang terlihat di foto utama, seorang pendemo beridiri seraya memegang poster yang bertulis ‘Pelan Pelan Kita Mati. Si Miskin Teriak Lapar, Si Kaya Teriak Prokes’.
Tak sampai di situ, para orator menyampaikan protesnya terkait penerapan PPKM yang dianggap telah merampas hak hidup masyarakat, tidak hanya di kota-kota besar, melainkan di sejumlah daerah di Indonesia juga terdampak dan merasakan kesulitan perekonimiannya.
Dikutip CNN Indonesia, seorang demonstran dari kalangan pedagang di salah satu pusat perbelanjaan elektronik mengatakan PPKM telah menyengsarakan dirinya karena tidak bisa berjualan selama lebih dari dua pekan.
“Kami sangat dirugikan sebagai pedagang khususnya pedagang BEC. Kontrakan tetap harus dibayar, tidak ada keringanan, apakah ini solusinya? Ada aturan harusnya ada solusi istri,” kata Putra (28) pedagang elektronik.
Menurut Putra, langkah pemerintah dan pihak kepolisian menutup jalan telah memutus perekonomian. Akibatnya, istri dan anaknya menderita kelaparan.
“Istri dan anak kami harus makan sementara bapak digaji enak. Penutupan jalan tidak efektif bagi kami,” teturnya. []