Satusuaraexpress.co – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara melakukan pengerukan lumpur dan pelebaran Kali Adem. Ditargetkan, pengerjaan normalisasi ini akan rampung awal Desember mendatang. Pengerikan dan pelbaran dilakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir saat musim penghujan.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Adrian Mara Maulana mengatakan, pengerjaan pengerukan Kali Adem sudah dilaksanakan sejak dua pekan lalu.
“Bagian Kali Adem di segmen PIK yang awalnya memiliki lebar 74 meter, akan dilebarkan menjadi 115 meter,” kata Adrian, Kamis (27/8).
Untuk saat ini, Adrian menambahkan jika pihaknya sudah melakukan pengerukan sekitar 500 meter. Pengerjan akan terus dikebut, sehingga kedepan sudah dapat menampung air hujan. “Untuk target Kali Adem segmen PIK sepanjang 3,2 kilometer sudah kami keruk sekitar 500 meter,” tambahnya.
Selain mengembalikan lebar kali dari 74 meter menjadi 115 meter, Adrian menerangkan jika pihaknya juga melakukan pengerukan kali.
“Harapannya dapat menambahkan kapasitas air. Agar daya tampung air rob laut bisa lebih besar dari kondisi eksisting,” ungkapnya.
Adrian melanjutkan, pengembalian trase kali itu sesuai RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), beserta kedalamannya. Dari kondisi eksisting ketinggian lumpur dengan permukaan air nggak sampai 20 sentimeter akan diperdalam menjadi tiga meter. “Pengerjaannya kita ketahuan empat unit amfibi besar dan satu long excavator. Pengurasan terus kita lakukan sampai awal Desember,” tandasnya.
Seperti yang diketahui, saat musim penghujan permukiman air laut atau banjir rob melanda Pelabuhan Kali Adem hingga permukiman warga di Muara Angke, Jakarta Utara. Banjir rob menerjang dengan ketinggian berkisar 50 sampai 60 sentimeter. Dinas SDA DKI Jakarta pun telah mengeluarkan program grebek lumpur.
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, program grebek lumpur sasarannya adalah endapan lumpur yang ada di kali, waduk, saluran mikro, dan makro yang ada di lima wilayah. Menurutnya, grebek lumpur dilakukan saat musim panas agar saat musim hujan, kali hingga waduk sudah memiliki daya tampung yang besar.
“Jadi tujuannya menambah kapasitas, dan ketika hujan daya tampungnya menjadi lebih besar sehingga genangan air bisa dikurangi,” jelasnya.
Dikatakan Juaini, program grebek lumpur terus dilakukan sampai akhir tahun. Pada tahun ini ada sebanyak 13 kali yang menjadi sasaran utamanya dalam program itu yang terbagi di lima wilayah kota. Salah satunya di Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara. “Terakhir, pengerukan di Kali Adem segmen PIK (Pantai Indah Kapuk) sampai Muara Angke sepanjang 3,2 kilometer di Jakarta Utara,” tutupnya. (CR)