Satusuaraexpress.co – Menyoal ucapan bakal menyantet Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko karena dianggap sebagai perampok partai, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang juga Ketua DPD Demokrat Banten meluruskan ucapannya tersebut.
“Omongan santet merupakan puncak kekesalan kita DPD Demokrat Banten. Itu hanya bentuk ancaman kita, tapi tidak ada niatan kita melakukan hal tersebut. Kita merasa kesal dan emosi, karena kudeta KLB Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko,” kata Iti di Banten, Senin (8/3/2021).
Dalam Commander’s Call yang digelar seluruh Ketua DPD Partai Demokrat dari 34 provinsi, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021), Iti menyampaikan bahwa dirinya tetap setia kepada Ketua Umum Partai Demokrat AHY.
Dalam penjelasannya Iti mengatakan, upaya mengirim santet tidak mungkin dilakukannya. Sebab, jika dia benar menyantet Moeldoko, maka ibadah yang dijalankannya selama ini akan percuma. Dia beranggapan santet perbuatan yang tidak baik menurut agama.
Ungkapan itu menurut Iti, sebagai bukti bahwa partai berlambang bintang mercy di Banten tetap setia kepada AHY sebagai ketua umum (Ketum) yang sah dan sudah ditetapkan oleh Kemenkumham pada 2020 silam.
“Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh salat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua untuk seorang perampok partai. Kita siap pasang badan untuk ketum dan Demokrat,” terangnya.
Iti mengatakan kader Partai Demokrat Banten berencana melakukan cap darah di DPD Demokrat Banten, sebagai tanda kesetiaan seluruh kader kepada AHY sebagai ketua yang sah.
“Kita melakukan aksi cap darah, sebagai tanda kita akan memperjuangkan AHY sebagai ketum kami,” jelasnya. (*)