Satusuaraexpress.co | Jakarta — Di tengah duka mendalam yang melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terselip kisah kepahlawanan seekor anjing pelacak bernama Reno.
Reno, yang merupakan bagian dari unit K-9 Polda Riau, gugur saat menjalankan tugas Bantuan Kendali Operasi (BKO) dalam pencarian korban bencana alam yang menimpa wilayah tersebut.
Kepergian Reno meninggalkan luka mendalam, bukan hanya bagi rekan-rekan di kepolisian, tetapi juga bagi masyarakat yang merasakan manfaat dari pengabdiannya.
Reno bukanlah anjing pelacak biasa. Ia adalah anjing K-9 spesialis search and rescue (SAR) yang telah malang melintang dalam berbagai operasi pencarian korban bencana. Dengan kemampuan penciuman yang luar biasa dan semangat pantang menyerah, Reno selalu menjadi andalan dalam setiap misi kemanusiaan. Namun, dalam tugasnya kali ini di Agam, kondisi alam yang berat dan tuntutan tugas yang tinggi membuat Reno kelelahan hingga akhirnya tidak dapat terselamatkan.
Baca juga : Peringatan Banjir Pesisir Jakarta 1-10 Desember 2025: Waspadai Rob Akibat Supermoon dan Pasang Maksimum
Upacara pemakaman Reno dilakukan secara kedinasan sebagai bentuk penghormatan terakhir atas jasa-jasanya. Bendera Merah Putih, lambang negara yang ia bela, menyelimuti tubuhnya saat dikebumikan. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman tersebut, dengan iringan doa dan harapan agar Reno mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
“Reno adalah bagian dari keluarga besar Polda Riau,” ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, dengan nada penuh haru.
“Pengabdiannya tercatat sebagai kehormatan bagi institusi Polri.”
Kepergian Reno menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengabdian dan dedikasi dalam menjalankan tugas. Reno telah memberikan contoh nyata tentang bagaimana seekor hewan pun dapat menjadi pahlawan dengan memberikan yang terbaik untuk sesama.
Selamat jalan, Reno. Namamu akan selalu dikenang dalam sejarah kepolisian dan di hati masyarakat.
