Satusuaraexpress.co | Jakarta — Polda Metro Jaya menunjukkan komitmennya dalam merespons cepat laporan masyarakat, termasuk kasus penganiayaan terhadap seorang perempuan berinisial IN (25) oleh tersangka A (25) di Cimanggis, Depok.
Sejak laporan diterima pada 30 September 2025, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya segera melakukan pendalaman, pengumpulan bukti, dan verifikasi narasi yang beredar di media sosial.
Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, menjelaskan bahwa penyidik bertindak profesional dan konsisten dalam penegakan hukum, termasuk menelusuri dugaan pemaksaan love scamming oleh pelaku.
Baca juga : Sentil Kasus Firli Bahuri, Kuasa Hukum Roy Suryo Optimis Kliennya Tidak Tahan
“Kami memastikan seluruh proses penyidikan dilakukan secara objektif dan berdasarkan alat bukti. Setiap bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal, akan diproses sesuai ketentuan hukum,” ujarnya, Selasa (8/11).
Penanganan kasus ini mengedepankan pendekatan humanis. Penyidik memberikan pendampingan kepada korban, memastikan kondisi psikologis dan fisiknya. Korban kini berada di tempat yang aman, dan hasil visum menunjukkan kondisinya semakin membaik. Polri juga menyediakan akses bantuan bagi korban lain, seperti CYL, yang teridentifikasi mengalami kekerasan dari tersangka pada periode 2019–2022.
Baca juga : Proyek Revitalisasi Waduk Giri Kencana Capai 54,6 Persen, Percepatan Dikebut
Penangkapan tersangka pada 14 November 2025 di Cilincing, Jakarta Utara, menjadi bukti kesiapsiagaan Polri dalam merespon cepat informasi yang valid dan menindak pelaku kejahatan tanpa kompromi. Tersangka dijerat Pasal 351 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara.
Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Bhudi Hermanto, menegaskan komitmen Polri dalam meningkatkan pelayanan publik, memperkuat kepercayaan masyarakat, serta memastikan perlindungan yang layak bagi setiap warga.
“Kami akan terus bekerja secara cepat, transparan, dan humanis. Setiap laporan masyarakat adalah prioritas kami,” tegasnya.
