DPP GAN Dorong Budaya Mediasi Nasional, Ketua Burhanuddin: Jadikan Peran Dasco Model Advokasi Perlindungan Guru

ca715e1f 48c3 4620 ae57 77992e2da16d
(ki-ka): Wakil Ketua DPR RI, Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H - Ketua DPP GAN, Muhammad Burhanuddin.ft:ist

Satusuaraexpress.co  – Dewan Pimpinan Pusat Garuda AstaCita Nusantara (DPP GAN) mengumumkan niatnya untuk mengarusutamakan budaya mediasi dalam penyelesaian konflik sosial di seluruh Indonesia. Komitmen ini muncul setelah suksesnya penyelesaian kasus dua guru Luwu Utara yang sebelumnya terjerat masalah hukum, berkat peran mediasi dari Wakil Ketua DPR RI, Prof. Dr. Ir. H. Sufmi Dasco Ahmad, S.H., M.H.,

​Ketua DPP GAN, Muhammad Burhanuddin, menegaskan bahwa tindakan Dasco membuktikan bahwa mediasi yang cepat dan manusiawi adalah instrumen efektif untuk melindungi profesi yang rentan.

Guru: Fondasi Peradaban yang Harus Dilindungi

​Burhanuddin, yang memimpin organisasi tersebut, menekankan bahwa kasus di Luwu Utara adalah cermin masalah yang lebih luas; guru sering berada di garis depan tekanan sosial dan kesalahpahaman. Menurutnya, respons Dasco adalah bukti nyata komitmen negara yang harus dijadikan patokan.

​“Tindakan Pak Dasco menunjukkan bahwa perhatian negara terhadap guru bukan hanya wacana, tetapi nyata. Ini adalah dukungan moral yang sangat penting, karena guru adalah fondasi peradaban bangsa,” tegas Burhanuddin.

Ia menambahkan bahwa peran Dasco sebagai penengah yang turun langsung, mendengar, dan mengupayakan jalan damai telah menegakkan kembali prinsip bahwa profesi guru harus dilindungi dari kriminalisasi yang tidak semestinya.

IMG 20251118 WA00002 4157687791

Komitmen DPP GAN: Mediasi sebagai Alat Reduksi Konflik

​Sebagai organisasi yang fokus pada pemberdayaan dan keadilan sosial, Burhanuddin menyatakan bahwa DPP GAN akan secara aktif mengadopsi pendekatan Dasco dalam kerja-kerja advokasi mereka ke depan.

​DPP GAN berkomitmen untuk:

  • ​Mendorong Budaya Mediasi: Mendorong penggunaan mediasi pada berbagai tingkat persoalan, mulai dari konflik komunitas hingga masalah sosial yang lebih besar, sebagai alternatif dari proses hukum yang panjang dan mahal.
  • ​Melawan Kriminalisasi: Menjadikan penyelesaian damai kasus guru Luwu Utara sebagai model advokasi untuk mereduksi potensi kriminalisasi terhadap profesi guru dan profesi lain.

​Menurut Burhanuddin, mediasi adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga negara dan menunjukkan bahwa kekuasaan adalah sarana pelayanan, bukan alat pengaruh.

​”Bangsa kita membutuhkan lebih banyak pemimpin seperti Pak Dasco, yang tidak sekadar memerintah dari meja, tetapi mau turun, mendengarkan, dan mengupayakan jalan damai. Tindakan seperti inilah yang mengembalikan kepercayaan rakyat kepada lembaga negara,” pungkasnya.

Menyuarakan Harapan Baru: Kepemimpinan yang Bermartabat

​Apresiasi yang diberikan DPP GAN kepada Dasco bukan sekadar penghormatan personal, melainkan simbol penting tentang bagaimana penyelesaian konflik harus dilakukan di Indonesia: cepat, manusiawi, dan mengedepankan dialog. Burhanuddin berharap, keteladanan ini akan memicu pertumbuhan pemimpin yang adil dan peduli di seluruh tingkatan birokrasi.

[red]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *