Satusuaraexpress.co | JAKARTA – Belum lama kasus penembakan polisi ke polisi. Kini kasus menggemparkan kembali terjadi. Dimana seorang pelajar anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Gamma Rizkynata Oktafandy tewas ditembak oknum polisi hingga tewas di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dari informasi yang dihimpun, sejumlah saksi menyebutkan korban saat kejadian sedang berboncengan bersama satu orang temannya berinisial S. Keduanya melintas di kawasan Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Kota Semarang pada menjelang Minggu (24/11/2024) dini hari.
Beberapa saat kemudian, kendaraan yang dikendarai korban dan temannya tiba-tiba bersenggolan dengan sepeda motor lain yang diduga dikendarai oknum polisi. Setelah kejadian senggolan, korban ditembak di bagian pinggul. Sementara kawan korban mengalami luka tembak di tangan dan selamat.
Baca : Kasat Reskrim Polres Solok Ditembak Dua Kali oleh Kabag Ops
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio saat dikonfirmasi terkait kasus ini korban meninggal diduga akibat ditembak oknum polisi di Kota Semarang tak menampiknya. “Betul. Untuk kejadiannya ke Polrestabes, trims,” kata Kombes Dwi.
Sementara hal serupa juga dikatakan Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto saat dikonfirmasi, menyarankan agar wartawan menghubungi Kapolrestabes Semarang. “Segera ke Kapolrestabes Semarang,” ujar Artanto.
Terpisah, Staf Humas RSUP dr Kariadi Semarang Aditya Kandu membenarkan korban tersebut sempat dirawat di IGD RSUP dr Kariadi Semarang.
Baca : Jelang Pilkada Paslon Ridwan Kamil-Suswono Unggul di Poltracking Indonesia dan PPI
“Inggih leres Mas (iya, betul), di data kami pasien nama (inisial) GRO (korban), masuk IGD tanggal 24 November 2024 dan keluar pada tanggal yang sama,” kata Adit.
Saat ditanyakan apakah pasien sempat operasi pengeluaran proyektil, Adit belum bisa memastikan. “Maaf, kami kurung paham untuk kronologi kejadian dan penanganan medisnya, untuk diagnosa kami belum terinfo,” sambungnya.
Informasi dari pihak forensik setempat, pasien tersebut sudah dibawa pulang ke alamat tinggal di Jalan Borobudur Timur, Manyaran, Kota Semarang.