Kebohongan Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon Diungkap Penasihat ahli Kapolri Komjen Pol (purn) Aryanto Sutadi

IMG 20240806 063937
Oplus_0

Satusuaraexpress.co, Jakarta– Akhirnya kebohongan Iptu Rudiana di kasus Vina Cirebon diungkap penasihat ahli kapolri Komjen Pol (purn) Aryanto Sutadi.

Terungkap kebohongan Rudiana  mengenai penangkapan para terpidana kasus Vina Cirebon tahun 2016 lalu. yang mengaku hanya memeriksa para terpidana selama 15 menit.

Padahal faktanya, berdasarkan temuan Propam, Iptu Rudiana memeriksa para terpidana selama 20 menit. Bahkan jika dilihat dari berkas putusan sidang para terpidana, Iptu Rudiana diduga melakukan pemeriksaan sekitar 2,5 jam.

Aryanto Sutadi membeberkan, bahwa Iptu Rudiana mengamankan para terpidana untuk diperiksa.

Bahkan Rudiana dengan anak buahnya mengambil orang yang ditunjuk oleh Aep kurang lebih 11 atau 9, diambil menurut dia diperiksa,” katanya dikutip dari tvOneNews, Sabtu (3/8/2024) via Tribunnewsbogor.com.

Menurut Aryanto Sutadi, terbukti ada perbedaan pengakuan Rudiana dengan temuan Propam.Dialam pemgakuan Rudiana hanya memeriksa para terpidana selama 15 menit.

Sementara itu berdasarkan temuan Propam, Iptu Rudiana melakukan pemeriksaan selama 20 menit.

Namun faktanya, berdasarkan temuan Propam, Iptu Rudiana memeriksa para terpidana selama 20 menit.

Bahkan jika dilihat dari berkas putusan sidang para terpidana, Iptu Rudiana diduga melakukan pemeriksaan sekitar 2,5 jam.

Aryanto Sutadi mengatakan bahwa Iptu Rudiana mengamankan para terpidana untuk diperiksa.

Iptu Rudiana Sampai Tempatkan Penjaga di Makam Eky, Larang Ambil Video dan Sembarangan Ziarah (TribunJabar.com)
“Rudiana dengan anak buahnya mengambil orang yang ditunjuk oleh Aep kurang lebih 11 atau 9, diambil menurut dia diperiksa,” katanya dikutip dari tvOneNews, Sabtu (3/8/2024) via Tribunnewsbogor.com.

BERITA TERKAIT
Alasan Bau Ibu dan Anak 6 Tahun Tewas Hingga jadi Kerangka di Rumah Tapi Tidak Tercium Tetangga – Tribunjatim.comTribunnews.com
Alasan Bau Ibu dan Anak 6 Tahun Tewas Hingga jadi Kerangka di Rumah Tapi Tidak Tercium Tetangga – Tribunjatim.com

Tak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKMTribunnews.com
Tak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Tidak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Tak Hanya Kurangi Emisi, Kendaraan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi UMKM

Pemkab Magelang Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat UMKM di Kecamatan Tempuran

Erick Thohir Angkat Potensi UMKM : Festival Karya Nyata BUMN Dorong Pertumbuhan UMKM Kota Jambi – Tribunjambi.com

Erick Thohir Angkat Potensi UMKM, Festival Karya Nyata BUMN Dorong Pertumbuhan UMKM Kota Jambi – Sripoku.com

“Kemarin (Rudiana) ngomong sama saya 15 menit, dulu berdasarkan temuan Propam katanya 20 menit,” tutur Aryanto.

Perbedaan waktu ini juga disorot oleh Pengacara Pegi Setiawan, Toni RM.

Berdasarkan putusan pengadilan dan pengakuan Iptu Rudiana, dirinya bertemu dengan Aep pukul 14.00 WIB.Kemudian dua jam setelah Rudiana pergi, dirinya ditelepon oleh Aep.

Berarti pukul 16.00 WIB sore,” kata Toni RM.

Kemudian Iptu Rudiana membuat laporan 2,5 jam kemudian.

“Sementara dalam putusan ini Pak Rudiana baru membuat laporan atau menyerahkan ke Reskrim, di hari yang sama 31 Agustus 2016, pukul 18.30 WIB,” ungkapnya.

Itu artinya kata dia, dari pukul 16.00 – 18.30 WIB, berarti ada waktu 2,5 jam.

Bukan 15 menit. Nah 2,5 jam itu kalau saya baca putusan pengadilan, ini digunakan untuk menginterogasi,” kata dia.

Toni RM pun tak percaya dengan pengakuan Rudiana yang menyebut dirinya mengajak para terpidana secara baik-baik.

“Jadi kalau ajakan Pak Rudiana diajak ke kantor baik-baik, saya menilai Pak Rudiana itu bohong. Karena terungkap dalam putusan pengadilan, ini diinterogasi, bukan diajak ngomong atau ditanya baik-baik,” tuturnya.

Sebelumnya, Iptu Rudiana mengaku ditelepon oleh Aep pada pukul 16.00 WIB.

“Pukul 16.00 WIB Aep telepon saya, ‘Pak orang-orang yang ribut malam itu sedang berkumpul di depan SMP 11’,” kata Rudiana.

Kemudian Iptu Rudiana bersama anak buahnya langsung datang ke depan SMPN 11 Cirebon.

Datanglah kami ke sana dengan baik-baik, mau ngajak mereka untuk ikut sama kami ke kantor,” kata dia.

Rudiana pun mengaku hanya 15 menit memeriksa mereka.

“Setelah di kantor 15 menit kemudian mereka mengakui kalau mereka yang melakukan,” ungkapnya.

Iptu Rudiana juga membantah melakukan penyiksaan terhadap para terpidana.

“Tidak ada (disiksa), karena pada saat saya menyerahkan ke Reskrim, posisi masih utuh dan kami foto, ada dokumentarinya. Posisinya masih utuh, tidak ada penganiayaan,” pungkasnya.

Rudiana Terpojok

Posisi Iptu Rudiana kian terpojok, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo justru membentuk tim khusus kasus Vina Cirebon.

Tim khusus bentukan Kapolri ini tengah menyelidiki kasus Vina Cirebon dari titik awal.

Penyelidikan ini diawali dengan menggali keterangan dari Liga Akbar, saksi kunci kasus Vina Cirebon.

Padahal keterangan Liga Akbar ini sudah dibantah oleh Iptu Rudiana.

Berseberangan dengan Iptu Rudiana, tim khusus bentukan Kapolri justru mengusut kasus kematian Vina melalui Liga Akbar.

Hal itu diungkap oleh Kuasa Hukum Liga Akbar, Yudia Alamsyach.

Yudia mengungkap, Mabes Polri telah membentuk tim khusus atau tim pencari fakta untuk mencari kebenaran dari kasus Vina Cirebon.

Ia bahkan diminta untuk berkomunikasi terkait pengungkapan kasus kematian Vina dan Eky dari awal.
Bahkan penyidikan ini dimulai dari Liga Akbar, yang telah mencabut keterangannya di tahun 2016.

“Pintu masuknya dari Liga Akbar,” kata Yudia Alamsyach dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (3/8/2024).

Selama hampir satu bulan ini, kata dia, tim khusus tersebut telah menggali keterangan dari Liga Akbar.

Bahkan saksi-saksi yang menguatkan keterangan Liga Akbar juga turut diperiksa oleh Mabes Polri.

“Banyak saksi-saksi yang dipanggil dan dimintai keterangannya oleh tim khusus ini untuk menguatkan kronologi sebenarnya,” kata dia lagi.

Yudia pun mengungkap bahwa tim khusus ini telah mendapatkan kronologi lengkap yang sebenarnya, sebelum Vina dan Eky ditemukan tewas di flyover Talun, pada 27 Agustus 2016 lalu.

Sebelumnya, Liga Akbar mengaku diarahkan saat membuat BAP tahun 2016.

Liga Akbar dalam BAP-nya mengaku melihat Eky dan Vina dikejar sekelompok orang di depan SMPN 11 Cirebon.

Padahal malam itu Liga Akbar tidak bersama dengan Eky dan Vina.

[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *