Berita  

Profil Guntur Soekarnoputra yang digunakan Sebut Jika Ganjar-Mahfud Md Memenangkan Maka Jokowi Mau Diapakan?

Profil Guntur Soekarnoputra yang mana digunakan Sebut Jika Ganjar-Mahfud Md Memenangkan Maka Jokowi Mau Diapakan?

Satusuaraexpress.co Jakarta – Putra sulung Presiden Pertama RI Sukarno, Guntur Soekarnoputra mengeluarkan pernyataan berkaitan dengan Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi. Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI itu menyatakan jikalau capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud MD menang, pemerintah berikutnya bisa jadi bebas menjatuhkan kebijakan terhadap Jokowi.

“Kalau kekuasaan lalu hak prerogatif berada pada Mas Ganjar lalu Pak Mahfud, hal-hal lain mau kita apa-apakan jadi gampang, termasuk Jokowi itu mau kita apain,” kata Guntur pada waktu memberikan sambutan pada acara Rock and Roll Day’s pada Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud dalam Ibukota Indonesia Pusat, Senin, 29 Januari 2024.

Padahal Guntur sebelumnya amat menyanjung mantan Gubernur DKI Ibukota Indonesia itu lantaran telah membersihkan nama ayahnya dari tuduhan Inisiatif 30 September atau G30S. Bahkan, pada September 2023 lalu ia sempat mengusulkan Jokowi jadi pengganti Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pasca kelar menjabat sebagai Presiden.

Profil Guntur Soekarnoputra

Mohammad Guntur Soekarnoputra atau lebih tinggi dikenal dengan sebutan Guntur Soekarnoputra adalah putra sulung Sukarno sama-sama Fatmawati. Dia merupakan kakak dari Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarnoputri, kemudian Guruh Soekarnoputra. ‘Pak De’ dari Ketua DPR RI Puan Maharani ini lahir di tempat Ibukota pada 3 November 1944.

Kendati lahir dari keluarga politisi, Guntur tidak ada terjun secara secara langsung pada dunia kebijakan pemerintah praktis. Berbeda dengan sang ayah serta adik-adiknya yang digunakan sejumlah berkecimpung di dunia politik, guntur lebih tinggi sejumlah berpartisipasi pada dunia budaya, khususnya musik. Hal itu diakuinya terhadap Koran Tempo pada wawancara pada Januari 2006. Putra mbarep Sukarno ini lelah bila terlibat kebijakan pemerintah praktis.

“Capek kalau tentang politik,” kata Guntur, di laporan Koran Tempo pada 21 Januari 2006.

Jauh menilik ke belakang, Guntur mengaku enggan terlibat membesarkan partai warisan bapaknya, Partai Nasional Indonesia atau PNI, lantaran beliau ogah partai yang disebutkan digabung. Adapun PNI terpaksa melakukan fusi dengan beberapa orang partai lainnya menjadi PDI (kini PDIP) lantaran pada pemilihan 1977 pemerintah menghendaki belaka dihadiri oleh tiga partai.

“Saya kan enggak setuju fusi. Karena pada pemikiran saya, apa pun partai itu, kalau namanya partai fusi, pasti di area dalamnya akan terjadi faksi-faksi yang dimaksud tiada bisa saja dihindarkan,” katanya di Podcast ‘Apa Adanya’ yang ditayangkan dalam kanal YouTube B1 Plus, Kamis, 28 Oktober 2021.

Alasan itulah yang tersebut menciptakan Megawati sebagai pimpinan tertinggi PDIP tak pernah meminta Guntur bergabung. Kendati begitu, Presiden RI kelima yang dimaksud terkadang meminta-minta saran di hal tertentu untuk sang kakak. “Kalau ada kesulitan yang digunakan katakan penting, itu kadang-kadang, saya katakan kadang-kadang, tak selalu, beliau nanya ke saya. ‘Kalau pendapat Mas gimana mengenai hambatan ini’. Saya jawab hanya apa adanya,” kata Guntur.

Guntur Soekarnoputra pernah berterima kasih untuk Jokowi

Terlepas dari sikapnya untuk Jokowi yang tersebut kemungkinan besar berubah menjadi tidak ada suka, Guntur ternyata pernah menyatakan dirinya sangat berterima kasih untuk Jokowi yang dimaksud sudah ada membersihkan nama sang ayah, Sukarno, menghadapi tuduhan G30S. Jokowi mengatakan Sukarno sudah pernah dianugerahi peringkat Pahlawan Proklamator pada 1986 dan juga gelar kejuaraan Pahlawan Nasional pada 2012.

“Artinya Insinyur Soekarno telah dilakukan dinyatakan memenuhi persyaratan setia lalu tidaklah mengkhianati bangsa juga negara yang digunakan merupakan aturan penganugerahan gelar kejuaraan kepahlawanan,” kata Jokowi.

Guntur menyatakan pernyataan Jokowi itu sudah pernah membersihkan nama Presiden Pertama RI tersebut. Dengan demikian, kata dia, jelas telah bahwa Sukarno bukanlah orang komunisme lalu simpatisan Partai Komunis Indonesia atau PKI yang digunakan dituding sebagai dalang perkembangan pembunuhan terhadap para jenderal TNI AD tersebut. Bagi Guntur, Sukarno adalah nasionalis juga patriot sempurna.

“Pernyataan dari Pak Jokowi ini membersihkan nama Soekarno bahwa dirinya tak terlibat G30S PKI. Dengan ini jelas bahwa Soekarno bukanlah PKI, bukanlah komunis, lalu beliau adalah nasionalis juga patriot sempurna,” kata Guntur pada Istana Negara Jakarta, Senin, 7 November 2022.

Guntur Soekarnoputra pernah usul Jokowi jadi Ketua Umum PDIP

Guntur pernah mengusulkan agar Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP pengganti Megawati setelahnya usai menjabat sebagai presiden. Hal itu beliau ungkapkan pada opininya di tempat Harian Kompas pada Sabtu, 30 September 2023. Menurut Guntur, Jokowi perlu melanjutkan karier politiknya usai lengser sebagai Presiden. Dia menyampaikan Jokowi sebagai anak ideologis Bung Karno.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | BAGUS PRIBADI | M JULNIS FIRMANSYAH | EIBEN HEIZIER I SDA

(*)

Berita Lainnya Satusuaraexpress di google news

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *