PKM Universitas Paramadina Bersama TPQ Cinta Qur’an: Belajar Lewat Film dan Dongeng

84db4d96 111d 4653 92d1 2677eee3576f
Istimewa

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina mengadakan kegiatan Pemberdayaan Kepada Masyarakat (PKM). Melalui film dan dongeng, para mahasiswa memberikan pembelajaran kepada murid Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Cinta Qur’an.

Kegiatan sosial tersebut berlangsung di Perumahan Cikarang Baru, Cikarang, Jawa Barat pada Sabtu (16/12/2023). Acara ini didasari pada kesadaran para mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmunya di masyarakat.

Sebanyak 50 murid beserta orang tuanya hadir dalam kegiatan belajar sambil bermain tersebut. Mereka terdiri dari anak-anak yang belajar di TPQ Cinta Qur’an.

Acara diawali dengan solawat yang dibawakan oleh anak-anak TPQ Cinta Qur’an. Mereka tampak sangat antusias mengikuti kegiatan itu. Setelah itu, anak-anak menonton film pendek berjudul ‘Sang Pemimpi’.

Nonton bareng kemudian diikuti oleh pengisian quiz yang sudah dipersiapkan oleh para mahasiswa. Anak-anak diharuskan belajar mengambil hikmah dari film yang telah ditonton bersama.

Salah satu perwakilan mahasiswa, Ikhsan Rahmadi mengatakan berbagai kegiatan untuk anak-anak ini diharapkan berguna untuk tumbuh kembang mereka. Harapannya, kegiatan ini bida menstimulus kecerdasan anak-anak, terkhusus di TPQ Cinta Qur’an.

“Anak-anak usia dini butuh tontonan-tontonan yang menginspirasi dan cerita dongeng yang mudah mereka cerna untuk menstimulasi kecerdasan mereka,” ujar Ikhsan, Sabtu (16/12/2023).

Setelah acara menonton bersama, anak-anak kemudian diarahkan untuk mendengarkan dongeng yang dibawakan langsung oleh pendongeng handal, Savitri Sholeh. Mereka terlihat antusias mendengarkan cerita-cerita ringan dari perempuan yang kerap disapa Kak Pipit itu.

Acara kemudian ditutup dengan quiz serta pemberian hadiah dan doa bersama. Ikhsan berharap, acara ini dapat digelar rutin untuk memperkuat hubungan mahasiswa dan masyarakat, terutama anak-anak.

“Acara pemberdayaan sosial ini dapat rutin diadakan untuk semakin mempererat bounding antar warga pada umumnya dan anak-anak pada khususnya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *