Berita  

Sekeluarga Meninggal di Kalideres Ternyata Jarang Interaksi dengan Tetangga

20221112 133725
Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat Akp Syafri Wasdar dampingi Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mendatangi rumah keluarga yang tewas di Kalideres. (Foto: Ghugus Santri/SSE)

Jakarta,  Satusuaraexpress.co – Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mendatangi TKP rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022).

Pantauan Satusuaraexpress.co, kedatangan Yani didampingi Kapolsek Kalideres Akp Syafri Wasdar dengan jajarannya, sekitar pukul 13.00 WIB.

Yani mengatakan, dari hasil penyelidikan memang di dalam rumah tersebut tidak ditemukan bahan pangan, bahkan galon hingga kulkas pun ketika dicek, kosong.

“Tapi bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki pangan, karena tetangganya juga jualan dan rumahnya kita lihat seperti itu.” ujarnya, di TKP, Sabtu (12/11/2022).

Sementara, keterangan Ketua RT07 Asiung mengatakan mereka memang jarang bersosialisasi kepada tetangga.

“Orangnya tertutup, engga ada interaksi ke tetangga kurang.” tuturnya.

Oleh sebab itu, Yani mengimbau kepada warga agar senantiasa berinteraksi dengan tetangga.

“Interaksi sosial di warga itu penting, karena sesama warga memiliki rasa kebersamaan sehingga timbul kepedulian untuk saling membantu.” ujar Yani Wahyu Purwoko.

Selain itu, Ketua Dewan Kota Subur ST menegaskan bahwa indikasi kelaparan itu tidak ada. Dia menduga kematian mereka karena lain hal.

“Di sini saya meyakinkan bahwa ini bukan karena kelaparan. Kemungkinan karena ada rasa ketakutan. Kenapa saya bilang ketakutan karena di sini ada empat yang meninggal.” tutur Subur.

Subur memaparkan dugaan ketakutan yang dimaksud, sebab, dari keterangan polisi bahwa dua orang ibu dan bapaknya meninggal duluan, baru setelahnya anak serta omnya.

“Karena muncul aroma bau busuk, ketua RT. LMK dan warga di sini membongkar untuk mengetahui apa yang terjadi.” kata Subur.

Sebelumnya, warga perumahan Citra ext 1 Kalideres Jakarta Barat digegerkan dengan mayat yang mengering di dalam rumah.

Diketahui, Mereka satu keluarga yakni bernama Rudianto (71), Margaret (58), Dian (40) dan Budianto (69).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *