Harkitnas, Wali Kota Jakbar Kenang Perjuangan Budi Oetomo

Screenshot 2022 05 20 16 20 14 57 1c337646f29875672b5a61192b9010f9
Wali Kota Jakbar, Yani Wahyu Purwoko dan jajaran ASN usai melaksanakan upacara di halaman kantor Wali Kota Jakarta Barat (foto: Instagram/@kotajakartabarat)

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menjadi Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-114 tahun 2022 tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat, digelar di halaman kantor walikota Jakbar, Jumat (20/5/2022) pagi.

Rangkaian upacara diantaranya, upacara pengibaran bendera merah putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Jakarta Barat, pembacaan teks Pancasila, UUD 1945 dan mengheningkan cipta yang dipimpin Wali Kota Jakbar, Yani Wahyu Purwoko.

Upacara diikuti para pejabat teras dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Pemkot Jakarta Barat. Antara lain, Seko Jakarta Barat, Iin Mutmainnah, para asisten, kepala badan, kepala suku dinas, kepala bagian dan lainnya.

Membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Wali Kota Yani mengatakan, tema Harkitnas tahun ini, “Ayo Bangkit Bersama”, sebagai bentuk seruan agar bisa bangkit bersama dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.

“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” ujar Yani.

Dikatakan Yani, pada 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.

“Semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Didirikan oleh Dr Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen) pada tahun 1908,” kata Yani.

“Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain. Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *