Proses Evakuasi WNI dari Ukraina Memakan Waktu Hingga 35 Jam

warga ukraina

Satusuaraexpress.co – Ukraina menghadapi serangan Rusia sejak Kamis (24/2). Hingga Selasa (1/3), serangan masih terus berlangsung.

Berdasarkan keterangan Kemlu RI, total ada 153 WNI di Ukraina. Karena serangan Rusia belum berhenti dan mengancam keselamatan WNI, maka pemerintah akan melakukan evakuasi,.

Tercatat 99 WNI telah meninggalkan Ukraina. Kemlu terus mengupayakan kepulangan mereka ke Indonesia.

Berdasarkan pernyataan Press Briefing Menlu RI pada Selasa (1/3), 99 WNI dan 5 WNA yang merupakan keluarga mereka kini berada di dua titik aman; Bucharest, Rumania dan Rzeszow, Polandia.

Langkah selanjutnya yang akan diambil Kemlu adalah penjemputan para WNI melalui jalur udara dari Rumania dan Polandia. Persiapan penjemputan ini tengah dimatangkan.

“Jadi sekali lagi, setelah para evakuasi aman di dua titik tersebut, maka langkah selanjutnya adalah penjemputan dengan pesawat untuk kembali ke Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Meski sebagian besar WNI Ukraina telah melakukan penyeberangan ke negara tetangga, terdapat 4 WNI di Kharkiv dan 9 di Chernihiv yang belum dievakuasi dari sebelah utara Ukraina.

Dengan pertempuran yang tak kunjung mereda, Indonesia masih belum bisa untuk melakukan evakuasi secara aman.

Retno menerangkan, evakuasi WNI dari Ukraina tidak berjalan mudah.

Pasalnya, kemacetan lalu lintas menyumbat jalanan. Sebab, ribuan orang berupaya melarikan diri dari gempuran Rusia. KBRI di Kiev telah memperkirakan hambatan tersebut. Terlebih, WNI tersebar di sejumlah daerah di Ukraina yang dihantam serangan Kremlin.

“Dari sejak awal kita sudah memperhitungkan bahwa evakuasi ini tidak akan mudah, memiliki tingkat kompleksitas dan bahaya yang cukup tinggi di tengah pertempuran yang masih terjadi,” tutur Retno.

Evakuasi terbagi menjadi empat bagian. Dalam putaran pertama pada 27 Februari, 25 WNI dibawa dalam bus melalui Odessa menuju Ibu Kota Bukares, Rumania.

WNI yang terdiri dari perempuan dewasa dan seorang anak berumur 12 tiba di titik aman pukul 16.30 waktu setempat.

Saat situasi normal, perjalanan hanya membutuhkan waktu 10 jam. Namun, para WNI harus mengarungi kemacetan hingga 35 jam. Antrean mobil lain telah berada di perbatasan hingga 2 hari. Pun para WNI melewati 5 kali check point atau titik pemeriksaan.

Rombongan evakuasi kedua membawa 6 orang WNI dan 1 WNA yang merupakan suami dari salah seorang warga Indonesia. Rombongan dari Lviv itu terdiri dari dua perempuan dewasa, tiga anak-anak, dan seorang bayi. Mereka turut melewati kemacetan hingga 30 km sebelum tiba di safe house di Rzeszow, Polandia.

Rombongan ketiga terdiri dari 4 WNI dan 2 WNA yang dijemput KBRI Warsawa dari Lviv menuju Rzeszow. Mereka menempuh jarak 150 km, tetapi hanya mengantre selama 2 jam sebelum memasuki Polandia.

Sejumlah kebijakan dan tantangan infrastruktur tak membuat perjalanan rombongan keempat semulus yang sebelumnya. Tim evakuasi membawa rombongan terbesar yang terdiri dari 59 WNI dan 1 WNA itu ke Rumania.

Perjalanan mereka bahkan harus diundur ke tanggal 28 Februari, menyusul tiga rombongan sebelumnya yang telah berangkat dari 27 Februari. Putaran keempat itu berangkat dari KBRI di Kiev sekitar pukul 11.30. mereka kemudian sampai di perbatasan Moldova pada 22.00 waktu setempat.

Seorang WNI di antaranya positif COVID-19 setelah dievakuasi ke Bukares, Rumania. Kendati demikian, Retno menegaskan, WNI itu telah mendapatkan perhatian medis.

“Satu orang WNI tested positive dan sudah mendapatkan penanganan,” jelas Retno Marsudi.

WNI tersebut berasal dari rombongan evakuasi pertama. Rombongan yang terdiri dari perempuan dewasa dan seorang anak berumur 12 tahun itu dibawa melalui Odessa.

Retno menyebut, ada puluhan WNI yang memilih tetap tinggal di negara itu. Jumlahnya sekitar 24 orang.

“Terdapat 24 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Ukraina karena alasan keluarga, mereka menikah dengan Warga Negara Ukraina,” ujar Retno.

Meski menghadapi berbagai masalah, Retno mengatakan para WNI yang ingin dievakuasi kini sudah sampai ke titik-titik aman di Polandia dan Rumania dengan selamat dan sehat.

Mereka dijadwalkan akan dijemput dengan pesawat untuk kembali ke Indonesia. Kendati demikian, tanggal penjemputan belum dirinci. Sebab, pihak KBRI perlu menilik kondisi jalur udara.

“Setelah para evacuee aman di dua titik tersebut,

(am)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *