Jakarta, Satusuaraexpress.co – Belum selesai berurusan dengan Omicron, dunia kini disibukkan lagi oleh kemunculan varian baru virus corona, yakni Deltacron.
Varian gabungan delta dan Omicron tersebut sudah dikonfirmasi kemunculannya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak pekan pertama Maret 2022.
Dalam konferensi pers, pimpinan teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove mengonfirmasi adanya hibrida atau rekombinan varian Delta dan Omicron berdasarkan laporan dari para ilmuwan.
Maria mengatakan bahwa meskipun tingkat deteksinya masih sangat rendah, banyak negara sedang mengawasi lebih lanjut terkait hibrida virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
“Kami belum melihat perubahan apapun dalam epidemiologi, perubahan tingkat keparahan, tetapi beberapa studi tengah dilakukan,” katanya.
Mengutip CNBC Indonesia yang melansir The Guardian, Deltacron sudah menyebar di Inggris. Pekan lalu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) juga menyatakan sekitar 30 kasus telah terdeteksi di Inggris.
Terbaru, mengutip USA Today dan Daily Mail, WHO menyebut Deltacron sudah menyebar di Prancis, Belanda, dan Denmark. Kasus sama juga ditemukan di Amerika Serikat (AS), dengan dua infeksi.
Ini juga dikatakan ilmuwan dalam sebuah penelitian yang dimuat medRxiv, sebagaimana dikutip Reuters. Setidaknya ada 17 kasus tambahan.
Hal sama juga diutarakan Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Lembaga itu juga telah mengumumkan temuan Deltacron di laman resminya.
GISAID menyebut Deltacron diturunkan dari garis keturunan GK/AY.4 dan GRA/BA.1. Data dikumpulkan dari laporan Institut Pasteur Prancis, yang cumul memberikan bukti.
“Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah rekombinan ini berasal dari satu nenek moyang yang sama atau dapat dihasilkan dari beberapa rekombinasi serupa,” tulis GISAID, dikutip situs resminya.
Sebelumnya, kabar Deltacorn ini sudah menyeruak ke publik sejak awal tahun. Adalah seorang Profesor ilmu biologi di Universitas Cyprus Leondios Kostrikis yang mengungkapkannya.
Profesor mikrobiologi dan imunologi di Louisiana State University Health Shreveport, dikutip dari NBC News, menuturkan Deltacron pada dasarnya adalah varian Delta yang mencoba bertahan dengan menjiplak dari Omicron.
Sementara itu, Etienne Simon-Loriere, ahli virologi di Institut Pasteur di Paris, mengatakan kepada The New York Times bahwa tubuh akan sering mengenali varian Deltacron sebagai varian Omicron, artinya gejala Covid-19 dari Deltacron yang muncul kemungkinan menyerupai gejala Omicron.
Berikut daftar 14 gejala varian Omicron, yang bisa juga menjadi gejala Deltacron, berdasarkan data dari Zoe COVID Symptom Study, sebagaimana dikutip dari Business Insider.
– Pilek
– Sakit kepala
– Kelelahan
– Bersin-bersin
– Sakit tenggorokan
– Batuk terus-menerus
– Suara serak
– Badan menggigil
– Demam
– Pusing
– Otak terasa berkabut
– Nyeri otot
– Kehilangan penciuman (anosmia)
– Sakit dada
Sumber: CNBC Indonesia