Jakarta, Satusuaraexpress.co – Aksi demonstrasi dilakukan massa Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) berlangsung di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2022).
Massa SPRI menyampaiakan pernyataan sikap terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di Indonesia.
Dalam pernyataan sikap menyebutkan, mayoritas rakyat tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan minyak gorang di pasar.
“Jikapun ada, maka harga yang ditetapkan oleh penjual sangartlah tinggi dan seringkali tidak sesuai dengan pendapatan yang dimiliki.” tulis SPRI di Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Pihaknya menduga jika permasalahan ini dipicu oleh kendali kapitalis sawit. Hal ini dapat ditelusuri perkembangan dari dinamika harga kelapa sawit itu sendiri.
Kabinet Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah membuat semua produksi turunan sawit tidak dapat dijual dengan tingkat harga yang berlaku secara internasional.
Hal ini tentu saja menciptakan ketidakpuasan dikalangan pengusaha sawit karean mereka tidak mendapatkan keuntungan di pasar domestik.
“Inilah yang kemudian menyebabkan para kapitalis sawit memutuskan untuk mengurangi produksi dan distribusi untuk kebutuhan bahan baku minyak goreng dalam negeri.” jelasnya.
