Satusuaraexpress.co – Detasemen Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) Gegana Brimob Polda Banten mengambil sampel dari lokasi ledakan di pabrik kimia PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), Kota Cilegon, Banten.
“Baunya menyengat, menurut keterangan perusahaan tidak berbahaya. Kami kepolisian tetap melakukan proses penyelidikan karena terkait ledakan, maka hari ini dari tim Gegana Polda Banten menurunkan unit KBR,” kata Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono, di pabrik MCCI, Rabu (23/2).
Menurutnya, aroma plastik tercium di sekitar area ledakan. Pihaknya masih memantau apakah ada masyarakat yang terkena dampak dari ledakan tersebut. Jika ada, kepolisian meminta warga segera mengadu ke Ketua RT, RW atau kelurahan, untuk mendapatkan penanganan dari perusahaan.
“Sampai detik ini, dari perusahaan belum menerima keluhan dari masyarakat dan keluhan dari perusahaan yang sebelah. Jadi kalau baunya memang seperti bau plastik, karena itu untuk dibuat polimer yang nantinya jadi bahan kain,” terangnya.
Dugaan sementara, penyebab ledakan karena adanya pipa dari reaktor menuju kristalisasi yang bocor. Kepolisian juga sudah memeriksa karyawan yang dianggap mengetahui ledakan, proses kerja pipa, dan reaktor.
Kebocoran itu disebut memicu ledakan yang membuat pipa berukuran besar bergeser sejauh 40 derajat.
“Pada reaktor tersebut dialirkan melalui pipa menuju filter. Pipa inilah terjadi kebocoran kemudian perbedaan tekanan yang isinya air panas, kemudian di campur bahan tadi, kemudian terlepas ke udara, menimbulkan perbedaan tekanan dan terjadi ledakan,” jelas Sigit.
Sementara itu, Manajemen PT MCCI mengaku belum bisa memastikan penyebab ledakan karena kesalahan manusia atau Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilanggar. Pihak perusahaan kimia itu mengaku akan mengikuti prosedur yang akan dijalankan kepolisian.
“Saat ini kami bersama pihak kepolisian dan juga rekan-rekan tim gegana sedang menyelidiki penyebab pastinya apa, jadi mohon maaf kami belum bisa memberikan keterangan,” kata General Affair dan CSR PT MCCI, M Reza Maulana, di lokasi yang sama, Rabu.
Reza menerangkan bahan kimia yang keluar dari ledakan pipa bernama asam tereftalat, sebuah senyawa organik padatan putih yang digunakan secara umum sebagai prekursor bagi poliester PET, yang digunakan untuk membuat serat dan botol plastik.
“Jadi bahannya itu asem tereftalat, jadi itu bukan bahan beracun. Tapi itu digunakan sebagai bahan baku serat sintetis untuk baju poliester,” jelasnya. (am)