Satusuaraexpress.co – Rencananya, pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga sebagai booster akan dimulai pada Januari 2022. Penyuntikan dosis ketiga ini baru akan dilakukan jika populasi yang sudah divaksin dua dosis mencapai 50 persen.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemenuhan dua dosis vaksin kepada separuh populasi ditargetkan selesai pada Desember 2021.
“Semua negara yang memulai booster itu dilakukan sesudah 50 persen penduduknya disuntik dua kali. Dan kita perkirakan ini akan terjadi di bulan Desember,” tandas Budi Gunadi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (8/11/2021).
Meski begitu, nantinya vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster akan berbayar dan tidak gratis, seperti vaksin dosis satu dan dua sehingga bagi siapapun yang hendak mendapat vaksin booster harus membayar.
“Rencananya ke depan sudah bicarakan dengan Bapak Presiden adalah ini pertama prioritasnya lansia dulu, karena lansia tetap yang berisiko tinggi. Kedua, baru yang akan ditanggung (biayanya) oleh negara adalah yang peserta PBI,” jelas Budi.
Vaksin booster hanya digratiskan untuk Masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan lansia. Di luar itu, diharuskan membayar.
Berdasarkan data yang dikutip dari UNICEF, berikut perkiraan harga vaksin jika nantinya masyarakat diharuskan membayar:
1. Sinovac
Harga untuk Sinovac di Indonesia adalah US$ 13,6 atau setara dengan Rp 193 ribu (asumsi Rp 14.253/US$). Harga ini berbeda-beda di setiap negara. Harga Sinovac di Brasil, Filipina, hingga Ukraina berkisar antara US$ 10 sampai US$ 18 atau senilai Rp 142 ribu hingga Rp 255 ribu.
2. Sinopharm
Vaksin Sinopharm digunakan oleh sejumlah negara, seperti Argentina, China, Hungaria, hingga Kazakhstan dan Indonesia. Harga vaksin ini pun bervariasi di setiap negara, mulai dari yang termurah di Argentina seharga US$ 9 atau Rp 127 ribu, hingga paling mahal di Hungaria US$ 36 atau Rp 511 ribu per dosis. Di Indonesia sendiri vaksin Sinopharm telah dipakai untuk program Vaksin Gotong Royong dan pemerintah menetapkan harga vaksin Sinopharm Rp 321.660 per dosis.
3. AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca digunakan di Uni Eropa, Amerika Serikat, Kolombia, Brasil, hingga India, termasuk Indonesianya. Harganya berkisar US$ 2,19 hingga US$ 4 atau setara Rp 310 ribu hingga Rp 567 ribu.
4. Moderna
Di Amerika Serikat, vaksin Moderna dijual seharga US$ 15 atau setara dengan Rp 213 ribu. Sementara di Uni Eropa menetapkan harga untuk Moderna sebesar US$ 18 atau senilai Rp 255 ribu. Di Argentina sendiri harganya mencapai US$ 21,5 atau seharga Rp 305 ribu.
5. Pfizer
Harga Pfizer paling mahal diterapkan Uni Eropa seharga US$ 23,15 atau Rp 329 ribu per dosis. Di Amerika Serikat, Pfizer dibanderol dengan harga US$ 19,5 atau senilai dengan Rp 277 ribu. Di Afrika Selatan harga vaksin Pfizer dibanderol US$ 10 atau Rp 142 ribu per dosis.
(*)