Fakta Ini Membuat Jokowi Gelisah : Prokes Terus Menurun, Covid Naik !

presiden jokowi 1 169

Satusuaraexpress.co – Jokowi telah memberikan peringatan dini kepada jajaran pemerintah daerah untuk mewaspadai kenaikan kasus covid-19 dalam beberapa pekan terakhir

Sejumlah daerah sempat mengalami kenaikan kasus meskipun sedikit dalam beberapa minggu terakhir. Misalnya di Maluku Utara tiga minggu yang lalu.

Kemudian, di Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara dua minggu yang lalu, dan di Gorontalo, Kalimantan Barat, serta Sulawesi Tenggara pada minggu kemarin.

“Meskipun kecil merangkak naik, tetap harus diwaspadai. Artinya apa? Kenaikan itu ada meskipun kecil,” tegas Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran kepala daerah, dikutip Rabu (27/10/2021).

Berdasarkan catatan Jokowi, ada sekitar 105 kabupaten kota di 30 provinsi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang kasus positifnya naik.

“Meskipun, sekali lagi, meskipun sedikit tetapi tetap ini harus diwaspadai. Ada 105 kabupaten dan kota,” jelasnya.

Jokowi mengakui, perkembangan kasus harian telah menurun drastis jika dibandingkan dengan kasus saat puncak penularan yang sempat mencapai 56 ribu kasus positif.

Dalam empat hari terakhir, kasus harian relatif rendah yakni 22 Oktober hanya 760 kasus, 23 Oktober 802 kasus, 24 Oktober 623 kasus, dan 25 Oktober 460 kasus.

Sejumlah indikator seperti tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR), positivity rate, hingga laju reproduksi efektif (Rt) telah berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, Jokowi mengingatkan bahwa tren kasus positif di dunia dalam minggu ini mengalami kenaikan sekitar 2%. Di Eropa misalnya, dalam minggu ini naik sampai 23%, Amerika Selatan naik 13%.

“Inilah yang harus mengingatkan kita, bahwa kita harus tetap pada posisi hati-hati, pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian. Sekali lagi, terjadi tren kenaikan kasus dunia,” jelasnya.

Peringatan Jokowi sebenarnya bukan tanpa alasan. Berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, tingkat kepatuhan masyarakat di sejumlah daerah memang mengalami penurunan.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harmadi mengakui, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sudah turun sejak 12 Oktober lalu.

“Data monitoring perubahan perilaku Covid-19 menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat di sejumlah wilayah sejak 12 Oktober 2021 lau mulai mengalami penurunan,” kata Sonny, dikutip melalui keterangan resmi.

Sonny mengakui bahwa situasi ini cukup mengkhawatirkan. Apalagi, berdasarkan hasil monitoring tersebut, ada sejumlah kabupaten, kota dan kecamatan yang tingkat kepatuhan memakai masker di bawah 6%.

“Jangan sampai penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan ini menjadi celah munculnya gelombang baru dan masuknya varian baru,” tegasnya.

Sonny mengingatkan bahwa masyarakat perlu belajar dari pengalaman yang terjadi di negara lain. Saat ini, negara lain sudah mulai menghadapi gelombang ketiga Covid-19.

“Negara lain telah mengalami gelombang ketiga bahkan keempat akibat pelonggaran pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat yang dibarengi oleh pelonggaran protokol kesehatan,” tegasnya,

Jokowi sebelumnya mengatakan ada tiga hal yang bisa memicu kenaikan kasus Covid-19. Pertama, relaksasi pembatasan mobilitas yang tidak dilakukan secara bertahap.

“Kedua protokol kesehatan yang tidak disiplin, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah,” tegas Jokowi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *