Satusuaraexpress.co – Sekolah tatap muka resmi dilaksanakan mulai Senin (30/8/2021) di DKI Jakarta. Sebanyak 610 sekolah jenjang TK/PAUD-SMA dan sekolah setingkat lain bersiap melakukan PTM terbatas.
Kembali ke sekolah mungkin bikin anak dan orang tua senang sekaligus deg-degan. Senang karena bisa kembali belajar seperti biasa, namun juga deg-degan karena masih mengkhawatirkan pandemi COVID-19.
“Orang tua wajib tahu mereka tidak khawatir sendirian. Namun segala rasa khawatir bisa dihapus dengan disiplin menerapkan prokes, bertanya pada tenaga kesehatan, dan mencari info legal,” ujar dokter keluarga dari Houston Methodist Dr Tina Luu.
Dikutip dari situs Houston Methodist, ada lima tips yang bisa dilakukan anak dan orang tua untuk mengurangi kekhawatiran. Salah satunya tetap wajib betah pakai masker untuk mencegah penularan COVID-19
Daftar 5 tips jelang sekolah tatap muka untuk anak dan orang tua:
1. Pastikan sudah vaksin
Pemerintah telah menyatakan, vaksin COVID-19 bisa diberikan mulai umur 12 tahun. Sebelum anak menjalankan sekolah tatap muka, pastikan telah vaksin sesuai dosis yang disarankan tenaga kesehatan.
Bila belum, orang tua bisa segera mendaftarkan anaknya penyedia vaksin terdekat. Jika anak belum vaksin, orang tua sebaiknya bertanya pada sekolah apakah anaknya bisa mengikuti tatap muka.
2. Ingatkan anak untuk melakukan prokes
Anak mungkin sudah tahu protokol kesehatan (prokes) yang wajib diterapkan. Namun selalu ada peluang anak melepaskan masker, berkumpul dalam jarak terlalu dekat, atau lupa cuci tangan.
Dengan risiko ini tak ada salahnya mengingatkan anak melakukan proses, yang meliputi
a. Menghindari berkumpul dengan teman-teman atau warga sekolah lain
b. Betah pakai masker selama di sekolah
c. Rajin cuci tangan dengan cairan pembersih atau sabun.
3. Pastikan sekolah sudah menerapkan prokes
Orang tua wajib tahu satuan pendidikan anaknya telah menerapkan prokes, sebelum mengizinkan sekolah tatap muka. Panduan prokes di sekolah untuk wilayah PPKM level 2 dan 3 telah dikeluarkan pemerintah.
Beberapa pelaksanaan prokes yang wajib diketahui adalah apakah guru dan warga sekolah lain telah vaksin, penerapan jaga jarak di kelas dan fasilitas lain, kemudahan cuci tangan tiap saat.
4. Dengarkan kekhawatiran anak
Saat anak kembali sekolah tatap muka, orang tua berperan penting sebagai teman dan sumber informasi. Orang tua wajib menjadi tempat yang nyaman bagi anak untuk membicarakan kekhawatirannya.
Hasilnya orang tua bisa tahu segala hal yang membuat anak ragu, tak nyaman, atau merasa kesulitan. Termasuk curhat jika merasa tidak enak badan hingga harus melakukan pemeriksaan di dokter.
5. Jadwalkan pemeriksaan kesehatan
Pandemi COVID-19 telah mengajarkan pentingnya upaya menjaga kesehatan. Salah satunya melakukan pemeriksaan kesehatan teratur sebelum sakit. Pemeriksaan kesehatan memungkinkan orang tua tahu kondisi kesehatan anak kapan saja.
“Jangan khawatir jika anak sudah harus kembali ke sekolah. Yang penting anak dan keluarganya di rumah telah disiplin melakukan prokes. Sama halnya dengan sekolah,” kata Dr Luu.
Dengan penjelasan ini, semoga anak dan orang tua nggak khawatir lagi ya soal sekolah tatap muka. Asal jaga jarak, pakai masker, dan rajin cuci tangan maka risiko penularan COVID-19 dapat ditekan. (*)