Anggaran Kesehatan 2022 Turun, Pemerintah Hanya Siapkan Rp255,3 Triliun

IMG 20210422 WA0020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Reporter: Aldiansyah Nurrahman

Jakarta, Satusuaraexpress.co – Pemerintah menyiapkan anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun pada 2022. Rinciannya, anggaran terbagi untuk anggaran reguler Rp139,4 triliun dan anggaran PEN Rp115,9 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, anggaran ini turun dibanding 2021 sebesar Rp326,4 triliun. “Namun tahun ini (realisasi anggaran) PEN akan lihat seberapa cepat vaksinasi, 3T, dan pengobatan yang betul-betul dikeluarkan,” katanya, dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2020 di Jakarta, Senin (16/08).

Sri Mulyani mengungkapkan, anggaran sebesar itu sudah mencakup untuk iuran 96,8 juta jiwa peserta JKN-KIS, 18.434 layanan, penugasan 5.200 tenaga kesehatan ke daerah tertinggal, pengujian obat, makanan, maupun kosmetik, dan peningkatan sarana prasarana di 4.741 Puskesmas dan 863 RS.

Kemudian fokus pada penanganan stunting di 514 kabupaten/kota, penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, serta penyediaan bantuan operasional kesehatan (BOK) untuk 10.203 Puskesmas.

“Kemudian kami mulai fokus ke non-Covid-19 seperti pengendalian tuberkolusis, penyediaan makanan untuk ibu hamil, dan membantu kesehatan di daerah hingga pembangunan puskesmas yang akan dibangun tahun depan,” beber Sri Mulyani.

Adapun anggaran kesehatan dalam program PEN sebesar Rp 115,9 triliun dialokasikan untuk vaksinasi, testing tracing dan treatment, serta insentif nakes maupun obat-obatan.

“3T, vaksinasi, dan juga untuk pembiayaan vaksin Covid-19 nanti kita mulai lakukan co-sharing dengan BPJS Kesehatan. Pengadaan obat Covid-29, insentif nakes, policy (aturannya) akan ditetapkan sehingga kita akan merencanakan tahun depan Rp 115,9 triliun,” ucapnya.

Secara keseluruhan kata Sri Mulyani, anggaran tahun 2022 masih akan didominasi oleh Covid-19 meski dalam anggarannya pemerintah mulai mendukung program di luar Covid-19. Anggaran program PEN tahun 2022 ini juga lebih besar dibanding tahun 2020 yang lalu, meski terpangkas lebih kecil dibanding tahun 2021.

“Namun akan tetap kami lakukan pemihakan. Tahun 2020 belanja Covid-19 sekitar Rp 60,6 triliun. Waktu itu cadangan cukup besar, ternyata yang keluar hanya Rp 60 triliun sehingga dananya diluncurkan ke tahun 2021,” pungkas Sri Mulyani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *