Reporter: Adiansyah Nurahman
Jakarta, Satusuaraexpress.co – PT Bukalapak Indonesia akan menggelar Penawaran Umum Terbuka Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan begitu Bukalapak menjadi emiten di Bursa Efek Indonesa (BEI).
Presiden Direktur Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan dari penggalangan dana publik tersebut, Bukalapak berencana melepas 25 persen saham perusahaan ke publik. Bukalapak mengincar dana senilai Rp21,9 triliun dari pasar.
Baca Juga: Digodok 10 Kampus, Buku Teks dan Panduan Magang Ekonomi Syariah Diluncurkan
Adapun jadwal sementara IPO antara lain masa penawaran awal pada 9-19 Juli 2021, tanggal efektif pada 26 Juli 2021.
Masa penawaran umum perdana saham pada 28 Juli-30 Juli 2021. Tanggal penjatahan pada 3 Agustus 2021, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 5 Agustus 2021, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021.
IPO Bukalapak ini akan menjadi tonggak sejarah bagi industri teknologi dan pasar modal. Tak hanya itu, IPO Bukalapak juga menjadi penanda startup unicorn pertama yang melantai di BEI.
“Untuk pertama kalinya, sebuah startup unicorn mencatatkan sahamnya di BEI dan bisa dimiliki oleh masyarakat luas,” kata Rachmat, dalam kanal Youtube Bukalapak, Jumat (09/07).
Baca Juga: Ma’ruf Amin Apresiasi Hadirnya Buku Teks dan Panduan Magang Ekonomi Syariah
Sementara itu, Direktur PT Buana Capital Sekuritas Ratna Karim menjelaskan harga saham yang ditawarkan nanti senilai Rp750-Rp850 per lembar. 66 persen dana itu akan digunakan oleh perusahaan sebagai modal kerja.
“Sisanya sekitar 15 persen kepada anak usaha perseroan PT Buka Mitra Indonesia, dan 15 persen untuk anak usaha Buka Usaha Indonesia,” ujarnya.
Kemudian, masing-masing satu persen untuk Buka Investasi Bersama, Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, dan Five Jack. (ad)