Banten, Satusuaraexpress.co – Sejumlah pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten hari ini, Jumat (4/6/2021), telah diperiksa terkait dugaan korupsi masker.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Komarudin menjelaskan 20 pejabat itu kooperatif saat dipanggil dan mengakui menandatangani surat pengunduran diri.
“Ada yang berniat sungguh-sungguh mundur dan ada indikasi ya mengajak-ajak. Ada juga yang memang niat mundur, tapi ya untuk dirinya sendiri saja, karena mungkin faktor pribadinya. Ada juga yang setengah-setengah ikut-ikutan, solidaritas yang lain tanda tangan, ikut tanda tangan,” tutur Komarudin kepada wartawan, Rabu (2/6).
Pengunduran diri itu dilakukan spontanitas. Mereka, menurut Komarudin, tidak mengharapkan bahwa usulan pengunduran diri ini membuat gaduh dan direspons banyak pihak.
Tapi, BKD mengakui ada intimidasi kepada mereka dari pimpinan. “Ada yang menjelaskan ada yang samar-samar, tapi sudah diidentifikasi. Kalau bicara pekerjaan yang menekan, semua pekerjaan semua begitu. Itu hal biasa di manapun,” kata Komarudin.
Komarudin tidak menjelaskan detail intimidasi seperti apa yang diberikan pimpinan kepada para pejabat Dinkes Banten itu. Namun, secara keseluruhan, mereka kooperatif dan menjelaskan semua persoalan.
“(Intimidasi) Ya sebenarnya itu bahasa…. (tidak dijelaskan lebih lanjut, red), nggak ada lah,” ucap Komarudin.
Selain memanggil 20 pejabat, pihak dimintai keterangan hari ini adalah Kepala Dinas Kesehatan Ati Pramudji Hastuti. Ati ini, sebagaimana salam surat pengunduran itu, disebutkan memberikan tekanan kerja hingga membuat mereka bekerja penuh ketakutan. Ati tidak memberikan keterangan rinci kepada wartawan.
“Kita kan harus seluruhnya biar objektif, biar jelas duduk persoalannya,” ucap Ati.