Satusuaraexpress.co – Pemerintah saat ini memberlakukan larangan mudik Lebaran. Namun, masih ada masyarakat yang memaksakan diri untuk pulang kampung. Bahkan, banyak pula masyarakat yang mudik sebelum masa pelarangan 6-17 Mei 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, menurut pantauan yang dilihat mudik masih bisa terjadi lagi besok dan lusa.
“Kami mengimbau untuk tetap tidak melakukan mudik karena itu akan lebih baik,” kata Budi saat konferensi pers, seperti ditayangkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021).
Budi juga membahas tentang rencana kepulangan pemudik ke kota asal setelah Lebaran. Menurutnya, diprediksi masih banyak pemudik yang kembali ke kota asal setelah Lebaran.
“Dari catatan kami ada 22% yang akan balik pada hari Minggu, H+2,” ujar Budi.
“Itu kalau dikuantifikasi kira-kira 3,6 juta. Suatu jumlah yang banyak,” sebutnya.
Untuk itu, Budi mengusulkan untuk mengantisipasi kepulangan pemudik ke kota asal. Yang pertama masyarakat diminta menunda kepulangan supaya tidak bertemu di suatu tempat tertentu.
Yang kedua kami mengusulkan bahwa dilakukan tracing yang intensif di beberapa tempat yang konsentrasinya besar. Katakanlah di Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Yogya, Semarang, Cirebon, Jakarta. Bahkan yang dari Sumatera di Bakauheni dilakukan tracing secara intensif. Sehingga kami mengusulkan nanti Pak Menko (Perekonomian Airlangga Hartarto) dan Pak Menkes (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin) memberikan vaksin gratis untuk mereka yang melakukan perjalanan darat,” ucap Budi.
Sementara itu, menurut Budi, selama masa larangan mudik di sektor transportasi darat sedikit mengalami penurunan perjalanan, kira-kira 40%. Namun, untuk sektor logistik penurunannya hanya sekitar 3-5%.
“Artinya, rencana kita untuk melakukan peniadaan mudik pada penumpang dan memberikan seluas-luasnya pergerakan pada logistik itu terjadi dengan baik,” ujarnya.
(*)