Indonesia Butuh Strategi Komunikasi Baru menghadapi Gelombang II Covid-19

Screenshot 2021 0523 123658

Satusuaraexpress.co – Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor.13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021. Larangan Mudik ini berlaku mulai 6 hingga 17 Mei 2021.

Penerbitan. SE ini dilatarbelakangi potensi peningkatan mobilitas masyarakat pada bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2021, baik untuk kegiatan keagamaan, keluarga, maupun pariwisata yang memiliki risiko terhadap peningkatan laju penularan Covid-19. Namun dalam realitanya masih banyak masyarakat mudik dengan berbagai cara.

Prof Wiku Adisasmito, Juru bicara  Satgas Penanganan Covid-19 sudah menjelaskan, jika ada yang memaksakan, akan menimbulkan mobilitas yang berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.

Pemerintah menyatakan lebih dari 4 ribu orang pemudik positif Covid-19, dari tes acak yang digelar pemerintah di jalur- jalur mudik. Dari 381 lokasi Operasi Ketupat dari 6.742 pemudik random testing, konfirmasi positif 4.123 orang.

Kenaikan kasus positif Covid-19 pasca lebaran di antaranya terpantau di Deli Serdang dan Tapanuli Utara, provinsi Sumatra Utara, di Jakarta Timur, DKI Jakarta, Tegal, Jawa Tengah, serta Bandung, Jawa Barat.

Pelanggaran terbesar upaya pencegahan epidemi adalah saat melepas masker saat ditempat umum, pariwisata untuk makan dan minum, dan tidak menjaga jarak. Misalnya , di Sumut, 21 tenaga kesehatan di Deli Serdang positif Covid-19. Adapun di Tapanuli Utara, satu desa harus dikarantina karena 202 warganya positif Covid-19. Di Jakarta Timur, lebih dari 80 orang di RT 003 RW 003 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, terpapar Covid-19. Kluster keluarga ini diduga berawal saat warga RT 003, yang mayoritas masih berkerabat, mengadakan silaturahmi pada hari lebaran 13-15 Mei.

Di Tegal, sejak pertengahan Ramadhan hingga Lebaran, jumlah kasus Covid-19 harian di RS.Mitra Siaga dilaporkan naik dari satu pasien sehari menjadi sepuluh pasien sehari . Di kota Bandung , lonjakan kasus terlihat dari munculbya 36 kasus baru positif Covid-19 lewat tes Rapid Antigen acak.

Lonjakan kasus baru Covid-19 dipengaruhi rendahnya kesediaan masyarakat mengurangi mobilitas dan kedisilplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan ketika harus bepergian untuk urusan yang dinilai penting.

Hal- hal penting yang belum disadari masyarakat :

Ada banyak terjadi infeksi virus corona SARS-CoV-2 tanpa gejala, dan banyak orang tidak sadar, bahwa mereka telah terinfeksi

Selama Anda makan atau minum atau duduk ngobrol di meja yang sama dengan orang yang terinfeksi asimtomatik (orang tanpa gejala) semua orang pasti akan melepas masker mereka. Setiap orang dalam jarak 2-3 meter bisa terinfeksi, lalu membawa pulang virus dan menyebarkan virus ke anggota keluarga di ruangan yang sama.

Jika ada 1.000 orang mengunjungi supermarket atau mal, semua orang  memakai masker, maka risiko yang akan tertular minim bahkan mendekati nihil. Tetapi jika ada dua orang yang makan / minum / minum kopi di meja yang sama, satu orang yang terinfeksi pasti akan menularkan ke yang lain!  Jadi kumpul-kumpul bukanlah intinya, tapi melepas masker untuk makan dan minum bersama orang luar (bukan di ruangan yang sama) yang berisiko tertular.

Direktur Jenderal Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan adanya Strain virus corona SARS-CoV-2, baru tidak hanya bermutasi setahun sekali, tetapi sebulan sekali!  Semua vaksin yang ada di pasaran dikembangkan tahun lalu ( produksi massal tahun ini ).
Strain virus yang digunakan dan ditargetkan selama penelitian dan pengembangan tahun lalu semuanya 6 bulan yang lalu.

Namun dalam 6 bulan terakhir, galur virus tersebut telah bermutasi 6-10 kali.  Vaksin saat ini tidak efektif melawan semua varian baru dari galur virus ini!  Hanya berlaku untuk strain virus tahun lalu.

Jadi jangan berpikir Anda bisa makan dan minum dengan orang luar di mana-mana setelah Anda mendapatkan vaksin Covid-19!  Atau berpikir bahwa Anda akan kebal setelah sembuh, dan Anda mungkin terinfeksi jenis virus yang lain.

Hampir 100 persen dari 400.000 kasus yang dikonfirmasi di Malaysia melaoirkan total ada 497.795 kasus Covid-19,dengan 52.106 di antaranya merupakab kasus aktif. Adapun jumlah kematian sejak awal terjadinya pandemi tercatat 2.149 kasus. Dalam tiga hari berturut- turut, penambahan humlah kasus mencapai angka lebih dari 6.000. Pada 19 dan 20 Mei humlah kasus baru Covid-19 baru di Malaysia masing- masing sebanyak 6.075 dan 6.806 kasus.

Gejala Infeksi asimtomatik mencapai 80 persen.  Oleh karena itu, selain 400.000 kasus yang dikonfirmasi, setidaknya ada 1 juta orang di Malaysia yang tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi, tetapi bila kekebalannya sendiri kuat, sehingga asimtomatik, namun masih dapat menulari orang lain!

Varian baru virus corona Dibandingkan dengan tahun lalu, jenis virus saat ini lebih ganas, lebih cepat menyebar, dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi, dan tidak efektif untuk semua vaksin!
Misalnya mutasi virus corona B.1.1.7, dari Inggris, B.1.617 dari India  , E484K dari Afrika Selatan dan varian Brasil, P1. Dan varian baru virus corona ini sudah ada di Indonesia.

Jadi hal- hal berikut yang harus difokuskan adalah jumlah kematian per hari!  Dan bukan hanya jumlah kasus yang dikonfirmasi. Diperlukan peningkatan Surveilans Genomik Covid-19 untuk mendeteksi varian baru virus corona.

Ini perlu dilakukan agar para pakar dapat memanfaatkan informasi ini untuk mengetahui penyebaran mutasi secara epidemiologik dan juga melakukan antisipasi pada terapi dan vaksin Covid-19, kalau sekiranya diperlukan.

Banyak orang yang salah paham dengan seruan pemerintah untuk mengurangi pergi keluar.  Seseorang keluar setiap hari-30 hari sebulan pergi keluar setiap hari untuk membeli makanan untuk dikemas, tetapi dia memakai masker sejak dia meninggalkan rumah sampai dia kembali ke rumah, maka dia aman.

Yang lain disebut kurang keluar rumah selama 29 hari, hanya 1 hari untuk makan, minum dan minum kopi bersama kerabat dan teman (tidak seruangan). Resiko penularan bagi orang yang kurang keluar rumah ini jauh lebih besar dari pada pergi keluar untuk membeli setiap hari.

Dari sudut pandang moneter, rumah sakit pemerintah penuh, dan Anda hanya dapat dirujuk ke rumah sakit swasta.  Pada saat itu, Anda akan menemukan bahwa polis asuransi apa pun yang Anda beli, terlepas dari kartu BPJS atau asuransi jiwa, tidak akan membayar Anda  biaya pengobatan sepenuhnya terkait Covid-19, karena termasuk dalam kategori pandemi.  Paling banyak, penggantian yang manusiawi hanya beberapa juta rupiah.  Tetapi biaya perawatan rumah sakit swasta Anda setidaknya 20.juta per hari!  Dan itu dibayar tunai setiap hari, bukan setelah keluar dari rumah sakit!

Langkah- langkah Pencegahan Gelombang II Covid19

Setidaknya ada 5 hal yang harus diperhatikan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran :

1. Pemerintah harus Memperketat pelaksanaan Protokol kesehatan 3 M  seperti di pasar, swalayan karena sudah ramai, transportasi umum kembali beroperasi, bioskop  buka dll.
2. Membatasi kegiatan event besar, upacara  keagamaan , kunjungan silaturahmi, perkawinan dll
3. Masyarakat dianjurkan vaksinasi Covid-19 untuk melindungi diri  .
4. Pemeriksaan testing dan tracing yang menurun harus ditingkatkan. Treatment terhadap kasus positif Covid-19 , menyediakan rawat inap di rumah sakit.
5. Dengan ditemukannya varian baru, termasuk B.1.617 dari India yang disebut mutasi ganda, selain varian B.1.1.7 dari Ingris dan varian B.1.351asal Afrika Selatan maka WHO menyatakan varian ini harus diwaspadai.

Untuk itu pemerintah telah menyiagakan rumah sakit- rumah sakit di seluruh Indonesia sebagai upaya mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran. Dibutuhkan strategi komunikasi baru untuk menumbuhkan kesadaran di masyarakat terkait pentingnya mencegah penularan Gelombang II Covid-19, karena pandemi belum berlalu, secara comprehensive dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dll untuk mengatasi pandemi Covid-19

Kesimpulan :
Memakai masker diluar rumah
Menghindari kerumunan saat Anda makan atau minum ditempat umum.
Menjaga jarak,
Mengurangi mobilitas.
Ingat risiko tertular mungkin tidak hanya membunuh diri Anda sendiri, tetapi juga berisiko pada orang tua, suami, istri, dan anak-anak di rumah Anda

Ingatlah bahwa jenis varian baru virus corona saat ini belum ada obatnya, dan vaksin yang tersedia tidak efektif !

Jangan abai virus corona SARS-CoV-2 masih mewabah.
Ber Iman dan Ber Hikmat
Bersama kita bisa melawan Covid-19. Salam sehat.
Jakarta 23 Mei 2021.
Dr. Mulyadi Tedjapranata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *