Jakarta, Satusuaraexpeess.co – Kabar sekolah akan kembali dibuka dapat dipastikan usai disampaikan Presiden Jokowi dan Mendikbud Nadiem Makarim. Namun perlu digaris bawahi sekolah diboleh untuk tatap muka apabila proses vaksinasi ke guru selesai seluruhnya.
Nadiem mengatakan, tidak langsung seluruh tingkatan sekolah akan dibuka. Melainkan dilakukan secara bertahap.
“Dibuka tapi dengan bertahap dan tidak tatap muka murni,” kata Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud Jumeri dalam keterangan, Kamis (25/2/2021).
Jumeri menjelaskan apa yang dimaksud dengan tatap muka tidak murni. Yakni tidak semua murid datang ke sekolah atau tatap muka, ada sebagian yang juga tetap ikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Misalnya separuh kelas, seminggu anak sekolah 2-3 hari saja dan dengan prokes ketat. Setelah vaksinasi selesai guru-guru diharap masuk karena anak-anak sudah lelah dan jenuh di rumah, berat banget. Siswanya berat, ortunya berat,” ujar Jumeri.
“Pembukaan serentak itu tidak dibedakan tetapi pada daerah yang sudah memungkinkan sesuai SKB 4 Menteri (memenuhi kriteria epidemilogis dan sarana prasarana).”
Jumeri menjelaskan, vaksinasi ke guru menjadi kunci pembelajaran tatap muka ini dimulai. Targetnya, 5,7 juta guru, tenaga pendidik, dan dosen selesai divaksinasi pada Juni 2021.
“Sampai Juni tuntas seluruh Indonesia. Februari-April di Jawa dan Bali kemudian luar Jawa, tuntas Juni. Total 5,7 juta guru, dosen, dan tenaga pendidikan,” tutur dia.
Dengan vaksinasi, Jumeri optimistis perlahan pembelajaran tatap muka bisa berjalan lancar dan terus dievaluasi.
Tapi, bagaimana kalau ada orang tua yang masih khawatir anaknya terpapar corona?
“Nanti kalau ortu masih khawatir anak-anaknya bisa tidak masuk ke sekolah atau tetap PJJ. Ini blended learning, campuran tatap muka dan jarak jauh, belum murni tatap muka. Prokesnya juga ketat,” jelas Jumeri.
Presiden Jokowi menargetkan vaksinasi guru menjadi tonggak awal sekolah mulai dibuka di masa pandemi. Tentu ini harus menjadi perhatian bersama.
“Dan targetnya pada bulan Juli nanti 5 juta guru, tenaga pendidik, dan kependidikan semuanya insyaallah sudah bisa segera kita selesaikan. Sehingga bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali. Saya kira targetnya itu,” tutur Jokowi. (*)