Perawat Meninggal Positif COVID-19 Setelah Vaksinasi, Ini Kata Kemenkes

jarum suntik bloomberg2

Satusuaraexpress.co – Seorang perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Blitar, Jawa Timur meninggal saat dirawat selama 9 hari karena terinfeksi COVID-19 pada Minggu (14/2/2021) kemarin. Padahal, dia telah mendapatkan vaksin COVID-19 pada 28 Januari 2021. Lalu, bagaimana tanggapan Kemenkes?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian tersebut. Dia menerangkan, sangat mungkin tenaga kesehatan atau tokoh masyarakat terpapar COVID-19 setelah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, mengingat bahwa masa inkubasi virus tersebut dalam rentang 1-14 hari.

“Penyuntikan membutuhkan dua dua kali dosis sebab sistem imun perlu waktu. Saat vaksinasi dosis pertama ini mereka terpapar oleh virus COVID-19, tetapi pada saat vaksinasi mereka belum memiliki gejala COVID-19. Kita tahu 40 persen kasus COVID 19 adalah kasus yang memiliki gejala, sementara 60 persen gejala yang sangat ringan,” bebernya dilansir youtube Kementerian Kesehatan Selasa (23/2/2021).

1. Sinovac dinyatakan aman dan dapat izin BPOM

Nadia menegaskan vaksin Sinovac juga telah dinyatakan aman dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan demikian, kata dia, dipastikan bahwa penyuntikan vaksin nantinya tidak menimbulkan penyakit pada penerimanya.

“Vaksinasi tersebut juga kita lakukan kepada tenaga kesehatan yang berusia 60 tahun ke atas, dan sampai saat ini kita tidak menerima laporan ataupun adanya kasus kejadian ikutan pascaimunisasi yang signifikan,” imbuhnya.

2. Kekebalan tubuh tidak langsung tercipta pascapenyuntikan pertama
Sementara itu, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari, mengatakan bahwa kekebalan tubuh tidak langsung tercipta pascapenyuntikan pertama, kalaupun ada sangatlah rendah. Kekebalan baru akan tercipta sepenuhnya dalam kurun waktu 28 hari pascapenyuntikan kedua.

“Meskipun sudah divaksinasi, dalam dua minggu kedepan sangat amat rawan terpapar,” tuturnya

3. Vaksinasi COVID-19 butuh dua kali suntikan

Hindra menambahkan vaksin COVID-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal. Sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.

“Oleh karena itu setelah diimunisasi tetap harus menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjauhi kerumunan, karena masih rawan, kalau kita lengah bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan,” terangnya. (*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *