Satusuaraexpress.co – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kamenparekraf) RI, Sandiaga Salahudin Uno memberi warna baru di Kamenparekraf RI. Sandiaga Uno mewajibkan para pegawai Kamenparekraf untuk mengenakan busana adat setiap hari Selasa.
Sandiaga Uno melalui postingan di akun Instagramnya, tengah mengenakan busana adat Sujarna asal Yogyakarta di kantor Kamenparekraf RI.
“Setiap hari Selasa, kami di @kemenparekraf.ri ke kantor menggunakan busana daerah, dan hari ini saya memakai pakaian Surjan dari Yogyakarta.” ujar Sandiaga Uno, seperti dikutip satusuaraexpress.co, Selasa, (26/1/2021).
Menurut Sandi, busana surjana asal Yogyakarta yang dikenakannya memiliki makna pelita yang artinya memberi terang. Sehingga ia berharap di tahun ini menjadi titik terang kebangkitan pariwisata dan ekonomi di Indonesia.
“Surjan sendiri berasal dari kata ‘Siro’ dan ‘Jan’ yang artinya pelita atau memberi terang. Mudah-mudahan tahun 2021 ini menjadi titik terang kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah menciptakan begitu banyak lapangan kerja. Semangat untuk semua pelaku parekraf!” ujarnya.
Bukan hanya itu, di kantor Kemenparekraf RI juga akan di tampilkan berbagai macam jenis musik tradisional. Kali ini, musik asal Jawa Barat tampil di kantor Kemenparekraf RI di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Penampilan musik tradisional di kantor Kamenparekraf, kata Sandi, sebagai upaya menghormati para seniman budaya yang ada di Tanah Air Indonesia.
“Minggu depan atau beberapa hari lagi kita akan sambut Saung Udjo, untuk turut tampil di sini. Untuk menyemangati para budayawan dan seniman-seniman lokal.” jelasnya.
Filosofi Busana Surjana
Busana surjan merupakan pakaian khas Jawa, berbentuk kemeja yang dirancang khusus untuk dipakai kaum pria. Surjan mempunyai motif lurik ataupun bunga. Desain surjan ini mempunyai kerah yang tegak dan lengan panjang.
Pada jaman dulu pemakaian surjan hanya terbatas untuk abdi keraton dan bangsawan. Surjan berasal dari gabungan dua kata yaitu kata suraksa dan kata janma. Surjana memiliki arti manusia, namun ada pula yang beranggapan bahwa kata surjan berasal dari kata siro dan kata jan sehingga mempunyai arti pelita.
Surjan sudah dikenal lama sejak zaman kerajaan islam mataram dan pertama kali diciptakan oleh sunan kalijaga. Beberapa jenis pakaian adat ini memiliki makna sebagai berikut:
6 buah kancing yang terdapat pada kerah memiliki makna sebagai 6 rukun iman orang islam. 2 kancing yang terletak pada dada kanan dan kiri memiliki arti dari 2 kalimat syahadat. 3 kancing yang letaknya pada bagian dekat perut diartikan sebagai nafsu manusia yang harus dikendalikan.
Aturan penerapan pakaian adat di Kemenparekraf RI
Penerapan penggunaan pakaian adat di lingkungan Kemenparekraf dimulai pada hari Selasa minggu pertama bulan November 2019 yang bertepatan dengan pencanangan gerakan Selasa Berkebaya oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Program tersebut dalam rangka melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya kebhinekaan dan wawasan kebangsaan di lingkungan ASN.
Malalui surat Plt. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Nomor B-2106/MENKOMARITIM/HM 02.00/X/2019 tanggal 8 Oktober 2019 perihal Himbauan Penggunaan Pakaian Adat satu hari dalam seminggu di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Program ini pun disambut sangat antusias oleh seluruh pegawai di lingkungan Kemenparekraf, salah satunya seluruh jajaran pegawai Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Destinasi Regional II kemenparekraf.
“Sebagai anak bangsa, kami merasa bangga bisa menggunakan dan memperkenalkan pakaiaan adat yang merupakan ciri khas budaya Indonesia,” kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Area I Jakarta-Banten, Wastutik kepada Industry.co.id di Jakarta, Rabu (6/11).
(GS)